Tag: Unimus

  • Senja di Kota Iskandar Muda

    Senja di Kota Iskandar Muda

    Oleh : Uhti Hafida Nurhayati (Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM AR. Fachruddin 2023-2024)

    Disaat matahari mulai terbenam, cahayanya berangsur angsur meredup, dan memberikan tempat bagi kegelapan untuk merajai langit. Ketika matahari mulai bergerak di bawah cakrawala dan sinarnya menembus lapisan atmosfer yang lebih tebal, menjadikan penyebaran cahaya dan warna yang berbeda. Bukan hanya memberikan pemandangan yang indah dan dramatis, lebih dari itu senja menghadirkan panorama langit yang menakjubkan.

    Tepatnya di hari sabtu tanggal 5 Maret 2024, aku dan kawan kawan menjalankan modul nusantara berupa kunjungan ke Masjid Baiturrahman. Dimulai dari tempat yang memiliki julukan Serambi Mekkah. Kenapa mendapat julukkan sebagai Serambi Mekkah? Karena orang-orang dahulu sebelum pergi ke mekkah mereka melakukan pendalaman agama disini, latihan bermanasik haji dan bermalam sebelum pergi melanjutkan perjalanan ke tanah suci mekkah.

    Sebuah bangunan kokoh nan indah yang dibangun dengan begitu megahnya, suatu hal yang menakjubkan bagiku ketika pertama kali melihatnya secara langsung, seakan-akan hati kecil ini berkata “Jika serambi mekkah saja sudah sangat begitu indah lalu bagaimana dengan keadaan di mekkah sana, pastilah jauh lebih dari apa yang pernah aku bayangkan”. Menyusuri setiap sudut masjidnya seakan tergambar bagaimana keadaan dahulu ketika masih digunakan untuk berbagai macam kegiatan, yang mana pada waktu itu masjid raya ini memiliki fungsi utamanya yaitu untuk beribadah maka disisi lain digunakan untuk menuntut ilmu pendidikan yang berupa pendidikan agama, ekonomi, dan persandian.

    Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan dapat kita ketahui dalam sejarahnya yang didirikan tahun 1992 M oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah, ditempat paling strategis ini sehingga menjadikan beberapa peristiwa kontroversial, seperti pembakaran masjid oleh belanda untuk dijadikan gereja sebagai pusat kristenisasi. Tidak semudah kita membalikkan telapak tangan, begitu juga dengan belanda saat itu yang tidak mampu meluluhkan hati masyarakat aceh terhadap simbol dan tempat beribadah yang sudah menjadi pusat dalam melakukan kegiatan-kegiatannya. Sehingga dibangunlah kembali masjid raya seperti sebelumnya dengan di tambah beberapa kubah yang menjadikan masjid raya lebih megah dan indah seperti sediakala.

    Kemudian diceritakanlah kisah bagaimana tsunami yang sempat menerjang namun tak mampu merobohkannya. Alasan logis mengapa masjid ini tidak terkena tsunami pada waktu itu yaitu dahulunya memang masjid raya ini mempunyai benteng yang kokoh dengan dua lapisan tembok, lapisan ini dibuat berjejer sehingga memiliki ketahanan yang kuat, dan pada waktu itu gelombang tsunaminya tidak langsung menghempas ke arah masjid sehingga dengan kehendak Allah masjid raya tetap berdiri kokoh. Terlepas dari semua itu balik lagi ke sumber kita yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang maha berkuasa untuk tidak merobohkan rumah-Nya, karena secara logis pun gempa dahsyat yang di sertai tsunami tersebut sangat memungkinkan untuk meluluh lantakkan semua yang dilewatinya.

    Sehingga pada masanya masjid raya ini dijadikan 3 simbol :

    1. Religius = Simbol agama, karena masjid ini merupakan tempat beribadah seorang muslim. Selain daripada pusat peribadatan masjid ini juga sebagai pusat pengajaran berbagai ilmu pengetahuan.
    2. Patriotisme = Benteng pertahanan, yakni pertahanan terhadap serangan-serangan belanda yang dahulu sangat berambisi mendapatkan wilayah aceh. Yang kemudian sempat di pertahankan oleh seseorang bernama Leung Bata.
    3. Nasionalisme = Tempat utama pada pertemuan-pertemuan penting, dan hikmah dari tsunami aceh di tahun 2004 lalu, kondisi Aceh dan Indonesia yang dulunya sempat renggang kini terjalin dengan damai tak lepas dari pertemuan keduanya di masjid raya ini.

    Masjid Raya Baiturrahman ini menjadi saksi bisu terjalinnya kedamaian antara Aceh dan Indonesia. Yang sampai saat ini menjadikan beberapa pandangan bahwa aceh adalah tempat teraman dan ternyaman.

    Di sisi barat masjid raya akan terlihat bagaimana sang kuasa memamerkan ciptaan-Nya, berupa senja yang muncul ketika waktu maghrib tiba. Di kelilingi oleh menara yang menjulang tinggi, menampakkan sedikit warna jingganya namun tak menghilangkan pesonanya, seperti sang putri yang malu ketika dilihat banyak manusia, maka seperti itulah senja disana.

    Ibarat senja, masjid raya ini memiliki kisah yang kelam dan mengharukan namun diakhiri dengan sebuah keindahan yang selalu didambakan. Sungguh kisah dari mesjid raya ini merupakan momen magis yang mencerminkan banyak makna dalam kehidupan kita, selain menjadi perubahan tempat yang indah, dengannya aku dan tentunya kita dapat menghargai keindahan alam, merenungkan hidup dan merangkul kesempatan baru yang menanti disetiap harinya.

    Paduan warna senja yang berupa gelap dan terang terlihat begitu eksotis. Simbol darinya diibaratkan sebagai sisi kebaikan dan keburukan dalam kehidupan. Hal inilah yang mengajarkan padaku bagaimana bukan hanya tempat, namun seseorang juga pasti memiliki sisi baik dan buruknya, tinggal bagaimana cara kita memandang dan bersikap padanya. Tak luput dari itu senja pun menampilkan keindahan yang begitu luar biasa tanpa menyuarakannya, namun sejatinya banyak orang yang terpesona dan mengakui keindahanya. Sebagaimana masjid raya ini yang tanpa bersura pun orang yang memandangnya akan mengakui keindahan didalamnya, biarkan orang lain menilai sampai paham bagaimana sesuatu itu memiliki karakter dan keindahan masing-masing.

    Sisi syahdu dari senja yakni mengikhlaskan, mengikhlaskan siang untuk hadirnya malam, seperti mengikhlaskan peristiwa lalu untuk masa sekarang. Belajar dari peristiwa yang pernah ada, kita dapat menjaga dan tentunya lebih waspada terhadap gejala gejala yang ada. Dengan tak lupa berdo’a untuk senantiasa dalam lindungan-Nya, semoga kita semua selalu dalam pengawasan-Nya.  Dengan menjadikan pelajaran dari setiap perjalanan yang pernah kita lakukan, dalam setiap perjalanan manusia pasti ada yang harus dihadirkan dan ada yang harus diikhlaskan, karena tidak semuanya abadi, penderitaan dan kebahagiaan pun tidak selamanya kita alami, semua memiliki porsi dan bagian masing-masing sehingga meski perjalanan hidup ini terasa berat yakinlah semua akan digantikan dengan sesuatu yang jauh lebih indah.

    Pertolongan Allah selalu datang untuk orang orang yang berserah diri, menghadirkan Allah disetiap perjalannya dan senantiasa berjuang di setiap waktunya. Tak hanya siang dan malam yang dapat di rubah-Nya, semudah membolak-balikkan tangan, hati manusia pun dapat di lakukan-Nya. Yakinlah ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran yang kamu jalani, yang akan membuatmu terpana hingga dirimu lupa betapa pedihnya rasa sakit.

  • Waktu Menuntut IMM untuk Membuka Jalan Kolaborasi Politik

    Waktu Menuntut IMM untuk Membuka Jalan Kolaborasi Politik

    Oleh : Nova Putraku Bintang (Ketua Bidang HKP PK IMM Ar-Fachruddin 2023/2024)

    Pada acara Pengenalan Politik Mahasiswa (PPM) yang diselenggarakan oleh Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik PK IMM Ar-Fachruddin pada Rabu, 27 Maret 2024, kami memiliki kesempatan berharga untuk berbagi pengetahuan dan memperluas jaringan dengan berbagai Organisasi Mahasiswa. Acara ini juga memungkinkan kami bertemu dengan Muhammad Dinar Ramadhan, seorang kader diaspora yang sukses dalam berorganisasi di lingkungan kampus. Beliau, pernah menjabat sebagai Ketua Umum IMM Cabang Kota Semarang pada tahun 2019, berbagi pandangannya tentang sejarah partai politik mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Semarang. Beliau mengatakan bahwa, “keberadaan partai politik mahasiswa bukan hal baru, namun sering kali hanya digunakan sebagai alat politik dan akhirnya tergerus oleh perubahan zaman.”

    Saat ini, kita tidak boleh terkejut dengan wacana mengenai sistem partai politik di kalangan mahasiswa, karena ini bukanlah hal baru dan telah direncanakan sejak lama. Namun, baru-baru ini, wacana tersebut semakin nyata dan menimbulkan berbagai reaksi, termasuk yang menganggapnya sebagai ancaman.

    Sebagai organisasi pergerakan dan pengkaderan, IMM harus siap menghadapi kondisi yang mengharuskan berpartisipasi dalam sistem partai politik. Perlawanan hanya dengan identitas tidaklah cukup untuk memenangkan kompetisi. Kita perlu berkolaborasi, membentuk koalisi, dan menetapkan visi-misi untuk memantapkan langkah menuju IMM yang lebih fleksibel.

    Kita menyadari bahwa selama ini IMM fokus pada integritas, humanitas, dan intelektualitas, namun satu hal terlupakan yaitu kepedulian terhadap politik yang ternyata sangat berpengaruh terhadap masa depan IMM. Banyak kader yang terpinggirkan karena kurangnya dukungan dan konsistensi dari IMM. Kader-kader yang sudah berkiprah di eksekutif atau legislatif sering kali tersisihkan karena keegoisan, pragmatisme, dan apatis. Hal ini menyebabkan polarisasi yang berkelanjutan dan mematikan semangat politik di kalangan kader yang memiliki minat dan bakat di bidang politik.

    Oleh karena itu, IMM harus menjadi lebih fleksibel dan tidak hanya terpaku pada urusan ideologisasi saja. Divisi yang terjun dan fokus pada urusan eksternal harus didukung sepenuhnya oleh komisariat dan koordinator komisariat.

    Ghivari Arfanandi, GUBMA FEB periode 2022/2023, dalam acara PPM kemarin, menyatakan bahwa “IMM perlu mengambil peran yang lebih aktif dalam politik kampus untuk memperkaya warna demokrasi. Saat ini, demokrasi seharusnya melibatkan berbagai pihak tanpa terpaku pada satu gerakan tertentu, namun kondisi IMM saat ini masih dianggap kurang memadai sebagai pesaing karena kurangnya persiapan dan kesiapan dalam reformasi sistem partai politik mahasiswa yang pernah ada. Ini mungkin disebabkan oleh kurangnya kepedulian terhadap politik yang sering dianggap kotor.”

    Fleksibilitas ini akan membantu IMM memberikan warna baru dalam sistem perpolitikan kampus dan menghadapi sistem partai politik dengan lebih siap.

    Muhammad Surya Setiawan, selaku Ketua Umum PK IMM Ar-Fachruddin, menegaskan bahwa “meskipun tidak kekurangan individu yang memiliki tingkat intelektualitas tinggi, IMM masih kekurangan kesadaran politik, pengalaman, dan informasi yang memadai dalam pertarungan politik. Kekurangan ini membuat IMM rentan menjadi lemah dan lengah dalam menghadapi lawan. Informasi menjadi senjata utama dalam melakukan pemetaan dan strategi politik.”

    Kita tidak boleh tertinggal dalam persiapan dan kesadaran politik. Informasi menjadi senjata utama dalam pemetaan dan strategi politik, namun seringkali informasi digunakan untuk kepentingan pribadi atau malah dipertukarkan dengan keuntungan material. Kita harus bersatu dan bergerak, meninggalkan masalah personal atau komisariat, untuk menciptakan perubahan yang kita inginkan. Revitalisasi IMM mungkin tidak akan terjadi secara instan, namun persiapan yang matang dan strategis dapat membawa IMM ke arah yang lebih baik, bersama kita wujudkan perubahan .

    Akhir kata IMM JAYA!

  • Replika Politisi Ulung sang Immawan dari Kota Semarang

    Replika Politisi Ulung sang Immawan dari Kota Semarang

    Oleh : Nova Putraku Bintang (Ketua Bidang HKP PK IMM AR. Fachrudin 2023-2024)

    Dalam pengembaraan yang saya jalani, saya menemukan bahwa politik bukanlah sebuah permainan belaka yang berpacu pada uang dan kekuasaan. Politik adalah gambaran seseorang yang berjuang demi kepentingan bangsa dan negara tidak hanya rakyat namun ekosistem alam yang patut kita jaga kelestariannya, disinilah letak dimana politik harus berjalan sesuai pada mandatnya dengan mengatur bagaimana alam tidak dieksploitasi secara berlebihan, memenuhi hak-hak para petani, nelayan, dan buruh, serta menuntaskan masalah kelaparan karena hilangnya sumber pemasukan yang disebabkan oleh kurangnya lahan pekerjaan bagi para pengangguran dan masih banyak lagi.

    Terjun kedalam dunia politik tidak selalu harus mengotori tangan kita. Sebagai mahasiswa, terutama anggota IMM, kita dapat mengambil bagian dalam pertarungan politik menggunakan high politics. Melalui cara ini nilai dan agama yang selama ini kita perjuangan mampu memberikan output yang diharapkan dalam bentuk perjuangan politik. Landasan yang harus kita pegang sejak awal adalah Islam berkemajuan dimana tuntutan-tuntutan zaman akan senantiasa bisa kita hadapi begitu pula dengan kondisi perpolitikan di negeri ini, saat ini kita tidak bisa jika hanya mengandalkan aksi-aksi semata karena pergerakan ini bersifat arogansi dan seringkali merusak, hal ini tidak sesuai dengan asas islam berkemajuan yang menjunjung tinggi keamanan, moralitas, etika, dan kerja keras.

    Politik dan Mahasiswa

    Menyikapi dinamika politik kampus yang sedang mencuat hingga saat ini, dengan keberagaman organisasi mahasiswa yang kuat, muncul isu mengejutkan tentang rencana sebuah partai mahasiswa untuk memasuki ranah kampus. Partai ini berencana membentuk partai di kalangan mahasiswa, dengan tujuan untuk menggalang dukungan politik di tingkat kampus. kekhawatiran akan masuknya sebuah partai di kalangan organisasi mahasiswa ini menimbulkan beberapa problematik salah satunya mereka khawatir bahwa masuknya sistem partai akan merusak tatanan dan dinamika organisasi mahasiswa yang selama ini terjaga dengan baik. Banyak yang berpendapat bahwa kehadiran partai mahasiswa dapat mengganggu kebebasan berorganisasi dan berpendapat di kampus karena kuatnya pengaruh dari partai tersebut.

    Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa kehadiran partai ini dapat menciptakan poros atau basis politik tertentu di kalangan mahasiswa. Hal ini dapat mengubah dinamika kehidupan kampus, yang selama ini dikenal dengan keragaman ideologi dan pandangan politik di kalangan mahasiswa, kita bahkan belum tau ideologi apa yang dibawa oleh partai sehingga ada kemungkinan jika ideologi yang dibawa bisa merusak dan mengubah tatanan organisasi mahasiswa yang sebelumnya kondusif.

    Beberapa organisasi mahasiswa mulai merencanakan strategi untuk menghadapi masuknya sistem partai ini. Mereka berencana untuk melakukan dialog dan diskusi dengan pihak partai terseut untuk mencari solusi yang terbaik bagi keberlangsungan organisasi mahasiswa dan kehidupan kampus secara keseluruhan. Namun tentu saja ini bukanlah perkara yang mudah disamping sulitnya berdiplomasi dengan pihak terkait informasinya pun masih terbilang eksklusif sehingga informasi yang diterima oleh beberapa ormawapun masih sedikit dan ada perbedaan juga didalamnya.

    Namun, di tengah-tengah kekhawatiran dan perencanaan ini, ada pula kalangan mahasiswa yang melihat masuknya sistem partai sebagai peluang untuk lebih aktif dalam dunia politik. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya partai mahasiswa, mahasiswa dapat memiliki wadah yang lebih terstruktur untuk menyuarakan aspirasi dan pandangan politik mereka. Situasi ini menciptakan ketegangan dan dinamika baru di kalangan mahasiswa. Tantangan bagi organisasi mahasiswa adalah bagaimana menjaga keberagaman dan kebebasan berpendapat di tengah-tengah masuknya sistem partai, sementara bagi mahasiswa yang melihat peluang, mereka harus memastikan bahwa partisipasi politik mereka tidak merugikan tatanan kampus yang sudah ada.

    Sebagai kader IMM, Kita dapat melihat bahwa partisipasi dalam sistem politik kampus dapat menjadi cara yang efektif untuk menyuarakan nilai-nilai dan tujuan organisasi, dengan terlibat dalam sistem partai politik, kita dapat memastikan bahwa suara dan aspirasi mahasiswa yang kita bawa dapat didengar dan diwakili dengan lebih baik dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, hal ini juga dapat membuka peluang untuk memperluas jaringan, berkoalisi maupun berkolaborasi dengan organisasi lain, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan memperluas pemahaman tentang politik. Namun, tentu saja, penting untuk memastikan bahwa keterlibatan dalam sistem partai politik dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip IMM. Menyikapi kekhawatiran yang muncul dari pihak lain dengan cara yang terbuka dan konstruktif dapat membantu membangun kerja sama dan konsensus di antara berbagai pihak di kampus, sehingga dukungan dengan pola pikir yang sama dapat diperoleh untuk memperkokoh pondasi yang akan kita bangun, pondasi ini akan menjadi modal bahwa IMM juga akan ikut serta dalam sistem politik.

    Kekuatan Kader

    Dengan jumlah kader yang besar dan mayoritas di kampus, serta dukungan dari 8 komisariat yang kuat, IMM memang memiliki potensi yang signifikan untuk memengaruhi dinamika politik di lingkungan kampus. Kemampuan IMM untuk membentuk koalisi atau bermitra dengan organisasi mahasiswa lain dapat menjadi faktor kunci dalam memenangkan kontestasi pada pemilihan umum mahasiswa. Keterlibatan IMM dalam politik kampus juga dapat memberikan platform yang kuat bagi IMM untuk menggalang dukungan terhadap isu-isu yang dianggap penting. Hal ini dapat menciptakan momentum untuk meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi mahasiswa dalam berbagai kegiatan politik di kampus.

    Namun, dengan kekuatan ini juga datang tanggung jawab yang besar. Penting bagi IMM untuk memastikan bahwa penggunaan kekuatannya dalam politik kampus dilakukan dengan transparansi, integritas, dan sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan organisasi. Dengan cara ini, IMM dapat menjadi agen perubahan yang positif dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kehidupan politik dan sosial di kampus.

    Kita dapat bergerak tanpa menunggu pihak yang berada diatas jika memang yang diatas sangat pasif dan cenderung tidak terlalu peduli, hanya berkomentar dan ingin terima jadi adalah sikap yang tidak perlu kita pedulikan. Saat ini yang perlu kita pedulikan adalah bagaimana kita bergerak dalam menyatukan tujuan, visi misi, serta solidaritas itu sendiri. Berangkat karena nasib yang sama, ideologi dan juga kepentingan bersama bukan untuk membedakan antara satu dengan yang lain ataupun kepentingan satu golongan.

    Sudah menjadi rahasia umum bahwasannya kita masih dihantui oleh masalah internal seperti kurangnya solidaritas dan integritas dalam IMM yang menjadi hambatan serius dalam mencapai tujuan yang lebih luas dan universal. Penting untuk diingat bahwa tujuan IMM seharusnya mengutamakan kepentingan umum dan seluruh anggota kampus, bukan hanya komisariat atau kelompok tertentu.

    Saya sebagai penulis berharap besar bahwa kita dapat bersatu dengan tujuan yang sama untuk mendapatkan hasil yang dapat dirasakan oleh semua pihak, terakhir IMM JAYA!!

  • ” PEREMPUAN “

    ” PEREMPUAN “

    Oleh : Rizky Ramadhanti (Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM A.R. Fachruddin 2023-2024)

    Engkaulah mahkota ciptaan Sang Khalik

    Lembut namun kuat menjadi pelindung

    Bagai mutiara terselip di balik kelopak

    Memancarkan cahaya penuh pesona cemerlang

    Anugerah kasih laksana bunga merekah

    Mengharumkan aroma kehidupan

    Menjadi pelita keluarga yang teduh

    Menuntun ke jalan pemeliharaan

    Tanganmu terampil menyulam masa depan

    Merajut kisah penuh warna kehidupan

    Bagai penenun dengan serat kebahagiaan

    Menganyam kerlip harapan di setiap sudutan

    Kasih dan sabarmu tiada bertepi

    Membimbing kami dalam suka dan duka

    Memberi kekuatan bagai samudra tak bertepi

    Menyirami ladang jiwa dengan cintamu yang sejuk

    Wahai perempuan, engkau ratu sejati

    Maharani semesta di setiap zaman

    Putri kemilau mentari pagi

    Penyulut bara semangat persahabatan

  • “RUMPI”

    “RUMPI”

    Oleh : Nalindra Naraswari (Anggota Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik PK IMM A.R. Fachruddin 2023-2024)

    Seruang penuh rasa obat memenuhi indera penciuman laki-laki yang kini berjalan keluar mengikuti kaki. Hela nafasnya terdengar berat, seakan hidungnya kesulitan meraup oksigen bumi. Ketika kakinya hampir menginjak dunia, diamlah sebentar dia menatap pantulan dirinya di pintu kaca bertuliskan “Klinik Sehat Sejahtera”. Buana, nama sakral yang tersemat dalam dirinya. Semenjak kejadian yang merenggut jiwa orang tuanya, laki-laki yang baru menginjak dewasa ini membawa penyakit yang memerintahnya untuk menjadi seorang pemalas sejati. Bila dilanggar perintah tersebut, yang ada punggung si Buana akan sakit sampai tak sadarkan diri.

    Lagian aku belum niat mau nyusul ummi sama abi, kenapa wajahku kelihatan muram sekali? Haduh, raut abu-abu memang gak cocok untuk wajahku yang manis ini,” batinnya sembari menyemangati diri.

    Melaju Ia dengan scoopy kesayangannya membelah senja Surakarta. Kerlip cahaya berbalut temaram sambekala memenuhi jalanan kota. Bukan, bukan itu yang menjadi perhatiannya saat ini. Namun sepasang pemulung tua yang duduk di pesisir aspal dengan tangan si wanita yang sesekali menyuapi sang suami dengan sejumput nasi. “Romantis sekali,” gumamnya dalam hati.

    “Jadi rindu Magandhi. Menilas sebentar ke sana gaakan jadi masalah kan, ya?”

    Menepi sebentar di Indoapril, Buana membeli setidaknya tiga kresek berisi penuh camilan untuk dibawa ke salah satu TPA ceruk kota. Segerombol anak punk yang bernyanyi ria menjadi pemandangan pertama yang menyambut dirinya di sana. Melihat wira datang membawa santapan, anak-anak tadi berlari ke hadapan. Tanpa mengatakan apa-apa, Si dewasa memberikan semua bawaannya dan disambut terima kasih oleh tangan lawannya.

    “Anak-anak masi nyari di sekitar Maghandi bang, ntar jam tujuh baru balik” kata anak eksotis bersurai keriting cokelat ketika Buana terlihat mencari keramaian yang biasa terpancar di sana.

    ‘Nyari’ yang dimaksud ialah pekerjaan memulung sampah berharga di antara reja-reja tak berguna di TPA Mahatma. Sebenarnya hati Buana merasa kecil mendengarnya. Bagaimana tidak? Anak seusia mereka bergotong royong mengamen dan memulung untuk meminta harta dunia. Lain dengannya, yang walaupun sudah dewasa tetap tidak bisa apa-apa. Jangankan bekerja, hanya membersihkan rumah saja dia bisa pingsan kapan saja.

    Duduklah mereka di atas tumpukan batu pinggir TPA. “Ingin membahas apa kabar dunia,” katanya. Dari membahas koruptor yang leha-leha sambil makan uang negara hingga kabar Mang Ujang yang katanya kini resmi beristri dua.

    “Kalau boleh kami meminta, kami ingin lancar membaca agar bisa mengerti kompas kahuripan, bang. Kami sudah coba meminta belas kasih orang atas, bahkan kami hantarkan bertumpuk kertas ke kandang pemerintahan, namun sampai sekarang gaada satu pun bantuan yang datang. Jangankan bansos, tanda-tanda untuk memeriksa saja sepertinya gak nampak niatnya. Benar juga sih, lagian siapa juga orang mewah yang mau terjun ke tempat sampah, selain Bang Ana? Gaada, bang.” Ucap bocah bertato matahari yang sedari tadi diam mengamati.

    Semilir malam menarik pergi hela napas Buana. Diam seribu bahasa adalah kelanjutan dari cerita mereka. Semua memikirkan perkataan salah satunya. Pundak Buana terlesu memikirkan solusi untuk masalah tadi. Dirinya sangat ingin membantu, tetapi dia tidak bisa sendiri. Masih ingat kan kata-kataku tadi? Dia adalah budak pemalas sejati.

    Jauh di seberang tempatnya, terlihat belia asing yang asyik memilah sekeresek bening berisi alat tulis impresi. Hal sepele, namun membuat otak Buana mendapat fantasi. Dia lantas pamit undur diri dan disambut kebingungan dari penghuni Magandhi.

    “Abang akan bantu carikan kompas buana biar kamu bisa berdiri tegap mengangkat dunia,” kata si dewasa sebelum suara mesin mengisi pengantar perpisahan keduanya.

    Ketika mentari sudah mulai bekerja, Buana juga selesai menghias tiga kardus bertajuk donasi untuk budak Mahatma. Dibantu lima temannya, hampir 4 juta sudah terkumpul kurang lebih dua minggu lamanya, sangat cukup untuk keperluan mencari ilmu di Pinggir TPA.

    Dan disinilah Ia, di depan 20 murid yang duduk bersila menatap buku di depannya. “Rumpi,” alias rumah mimpi, begitulah insan di sana menyebut pondok yang memberi mereka wawasan berlogika secara cuma-cuma. Rutin tiga kali seminggu, pukul enam hingga tujuh, Buana dan teman-temannya menjelma menjadi guru dan berlagak menyebarkan ilmu. Semuanya secara sukarela dan tanpa memetik bunga dana. Bagi mereka, hanya melihat senyum putra-putri Mahatma Gandhi ketika membaca menjadi bayaran yang sangat setimpal untuk kerja keras mereka.

    “Bukan masalah bila diriku tak bisa sesukanya, yang penting aku bisa berperan dalam membantu mereka menemukan senyum dan melakukan hal yang disukanya.”

  • Heart Notes

    Heart Notes

    By : Wulan Widyastuti (Sekretaris Bidang Media dan Komunikasi PK IMM A.R. Fachruddin 2023-2024)

    something feels empty

    As the ceiling gets older

    Something felt different

    When the Rain Stops between the mega

    Alone and lonely, I want tp run

    Searching for dreams that never go away

    Or should I just stand here

    Spelling the dying rainbow verse

    At the end of the day…

    When the dusk passes and goes

    When this heart stops singing

    I want you back

    Here, once again…!!!

  • Pelantikan dan Rapat Kerja PK IMM A.R. Fachruddin

    Pelantikan dan Rapat Kerja PK IMM A.R. Fachruddin

    SEMARANG,IMMARFACHRUDDIN.AC – Minggu (17/12) kemarin telah dilaksanakan acara Pelantikan dan Rapat Kerja PK IMM A.R. Fachruddin. Dengan diadakannya acara tersebut, menandai berakhirnya masa kepengurusan PK IMM A.R. Fachruddin periode 2022-2023 yang dipimpin oleh Nurul Inayah Tihurua. Dan memulai masa kepengurusan baru yang akan dipimpin oleh Muhammad Surya Setiawan.

    Proses ini bukanlah proses yang instan, tapi telah melalui tahap yang panjang dan matang. Mulai dari masa pemilihan formatur, proses musyawarah, hingga persiapan pelantikan yang dilakukan baik oleh panitia maupun oleh Pimpinan baru PK IMM A.R. Fachruddin. Acara pelantikan ini dimulai pukul 09.00 dengan membaca basmalah dilanjutkan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah dan Mars IMM. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Rohmat Suprapto, S.Pd, M.Pd selaku pembina IMM Universitas Muhammadiyah Semarang. Kemudian sambutan dari Ketua Umum PK IMM A.R. Fachruddin periode 2022-2023, Nurul Inayah Tihurua. Dan terakhir ada sambutan dari Ketua Umum baru PK IMM A.R. Fachruddin Periode 2023-2024 yang disampaikan oleh Muhammad Surya Setiawan. 

    Setelah kata sambutan selesai, prosesi serah terima jabatan pun dilanjutkan. Setelah menanda tangani berita acara serah terima jabatan, kemudian dilanjutkan prosesi pelantikan dengan membacakan janji pengurus yang diikuti oleh seluruh pimpinan. 

    Usai pelantikan kemudian kita lakukan jabat tangan bersama sebagai bentuk serah perjuangan dari periode sebelumnya dan sebagai bentuk dukungan dari orang-orang yang telah memberikan kepercayaan. 

    Acara pelantikan terakhir ditutup dengan foto bersama baik dengan para tamu undangan maupun seluruh pimpinan. 

    Setelah berakhirnya acara pelantikan PK IMM A.R. Fachruddin lalu dilanjutkan acara Rapat Kerja yang hanya dihadiri oleh seluruh pimpinan baru PK IMM A.R. Fachruddin, dengan melakukan rapat kerja ini diharapkan seluruh pimpinan memahami amanah dan tanggung jawab baru yang akan mereka jalankan selama satu periode kedepan. 

    Semoga pimpinan baru PK IMM A.R. Fachruddin 2023-2024 yang telah dilantik dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya serta dapat bermanfaat baik bagi komisariat, universitas maupun bangsa Indonesia kedepannya.

  • Cintamu Seindah Bunga namun Sakitnya Seperti Edelweis

    Cintamu Seindah Bunga namun Sakitnya Seperti Edelweis

    Oleh : Uhti Hafida Nurhayati (Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM A.R. Fachruddin 2023-2024)

    Ada sebuah kisah menarik sekaligus mengaharukan yang diangkat dari sebuah kisah nyata.

    Kita sebut saja namanya Yura, dia seorang gadis kelas 1 SMK yang dikenal cantik dan cukup baik di kelasnya, tak jarang banyak dari kaum adam yang menyukainya, ada segelintir yang memendam perasaannya kepada Yura dan ada sebagian yang menyatakannya namun banyak juga yang tidak diterima perasaannya oleh Yura.

    Suatu ketika seorang laki laki berniat untuk menyatakan cintanya pada Yura, lelaki itu mengajak Yura kebelakang sekolah agar yang lain tidak tahu kalau nanti dia benar benar ditolak olehnya. Dan benar saja Yura menolak laki -laki tersebut, namun anehnya laki-laki itu ternyata sudah terlalu terobsesi dengan Yura alhasil laki-laki tersebut marah tak terkendali dan mengancam akan membuatnya menderita seumur hidup. Tak digrubris oleh Yura, lelaki itu pun pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.

    Setelah pelajaran berakhir, Yura pergi ke tempat yang biasa dia datangi ketika dia bersedih dan tak mengerti harus melakukan apapun lagi. Di tempat itu dia hanya duduk melamun dan memandangi pandangan sore yang begitu indah, seakan akan langit sedang merangkulnya dan mengatakan bahwa kamu akan baik baik saja, ditengah rumitnya perjalanan cinta dia pun disulitkan dengan masalah ekonominya.

    Beberapa hari setelahnya dia tak memiliki cukup uang untuk membayar kebutuhan-kebutuhannya sehingga terpikirlah sebuah ide untuk bekerja, karena saat itu dia merasa belum mampu untuk berkerja full time sedangkan dia masih bersekolah, maka dia memutuskan untuk menjadi tentor les semua mata pelajaran, berhubung diapun lumyan cerdas dalam semua mata pelajaran.

    Tak berselang lama Yura mendapatkan anak lesnya yang tak terpaut jauh umurnya, anak itu masih menempuh jenjang pendidikan SMP kelas 3, namanya adalah Rendy. Pada awalnya Yura mengajar hanya pada hari rabu dan sabtu, setelah cukup lama Yura mengajar kini hampir setiap hari Yura datang ke rumahnya tak sekedar mengajar terkadang hanya main main sebentar. Dari setiap kebersamaannya dengan Rendy, Tanpa disadari oleh Yura ternyata Rendy sudah menaruh hati padanya.

    Rendy yang penuh dengan keberaniannya pun mengungkapkan rasa cintanya pada Yura, namun ada hal yang berbeda dari Yura, kini dia menerima dengan mudah rasa cinta yang diungkapkan Rendy pada dirinya, tak lain tak bukan karena kedekatan mereka dan seringnya mereka bercengkerama sehingga luluhlah hati Yura karenanya.

    Di hari hari berikutnya, Yura dan Rendy sering melakukan belajar bersama namun hal itu berubah seiring berjalannya kisah cinta mereka. Yang dahulunya mereka bisa belajar lama, kini mereka baru saja beberapa menit belajar akhirnya pergi menghabiskan waktunya untuk jalan jalan atau sekedar membeli jajan. Tak hanya itu, semakin lama pun kegiatan belajar mereka semakin tak beraturan bahkan terkadang sampai lupa waktu untuk belajar.

    Yura semakin terlena dengan kebahagiaan cinta yang kini dimilikinya hingga dia lupa tujuan dan kerja kerasnya. Setelah Rendy lulus SMP, mereka jadi memiliki banyak waktu untuk bersama sampai pada puncaknya ketika mereka dibawah kehausan cinta, mereka melakukan hal yang tidak semestinya, mereka menggunakan kesempatan itu untuk melakukan sebuah hubungan yang sangat hina dan sangat berdosa.

    Karena kebodohan mereka pada saat itu Yura menangis dan tak ingin lagi bertemu dengan Rendy, hingga 2 bulan lamanya. Suatu ketika Yura tidak merasakan haid selama beberapa bulan ke belakang, lalu pergilah yura bersama kakak perempuannya ke puskesmas berharap cemas takut akan terjadi suatu hal yang lebih jauh nantinya, saat pemeriksaan pertama hasilnya Yura hanya kecapekan dan kurang istirahat saja, Yura pun lumayan lega karena apa yang dikhawatirkannya tidak terjadi.

    Namun apa yang Yura sangka salah, ketika beberapa hari setelahnya dia tidak mengalami haid lagi dan mendatangi dokter, dia dinyatakan telah mengandung bayi di dalam perutnya selama 8 minggu 10 hari, sungguh hal yang sangat menghancurkan ketika kakak yang mengantarnya berobat menangis dengan tersedu-sedu dan memarahinya karena kebodohannya melakukan hal ini, yang mana hal ini merupakan sebuah aib tersendiri bagi keluarga yang menimpanya.

    Setelah semua keluarganya mendengarkan berita ini tersentaklah hati orang tuanya, kemudian keluarga Yura mendatangi keluarga Rendy dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan mereka bersama selama ini. Keluarga Rendy sempat menolak dengan keras permintaan tersebut karena melihat mereka yang masih sama sama sekolah dan lebih mementingkan Rendy untuk bersekolah lebih tinggi. Hal ini menjadikan perdebatan oleh pihak keluarga Yura dengan keluarga Rendy sendiri, Rendy sebagai yang bertanggungjawab bahkan acuh dengan hal ini sehingga hati Yura pun seakan teriris olehnya.

    Usai perdebatan yang panjang, dengan berat hati keluarga Rendy merelakan anaknya untuk menikah dengan Yura, namun dengan syarat Rendy bukan lagi menjadi anak mereka dan mereka tidak akan pernah menerima kehadiran Rendy di rumah lagi. Mendengar hal itu Rendy sedih karena ibu yang selama ini membelanya kini tidak mau lagi untuk menjadikan dia anaknya, begitu juga dengan Yura, dia sedih karena pengakuan sang ibu tersebut, jangankan untuk menerima Yura, anaknya saja dibuang seenaknya.

    Mendapati hal ini Yura pun memutuskan untuk tidak bersekolah lagi karena di sekolah manapun juga mereka tidak akan menerima orang yang memiliki keadaan sepertinya.

    Bagaimana kisah selanjutnya?

    Pantau terus ya…

  • Lalai Menjalankan Tugas atau Malas ? Hingga Tidak Ada Branding Kesadaran Politik dari Bidang HPKP IMM Cabang Kota Semarang

    Lalai Menjalankan Tugas atau Malas ? Hingga Tidak Ada Branding Kesadaran Politik dari Bidang HPKP IMM Cabang Kota Semarang

     

    Oleh : Nova Putraku Bintang (Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PK IMM A.R.Fachruddin 2023-2024)

    SEMARANG, IMMARFACHRUDDIN.AC – Kesadaran akan pentingnya politik adalah hak dan juga keistimewaan yang harus dimiliki oleh setiap anak muda khususnya mahasiswa di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Kesadaran ini akan membawa dampak yang begitu signifikan pada perputaran roda politik yang menjadi akar dari perekonimian di Negeri ini.

    Indonesia sejak dulu tak pernah lepas dari yang namanya politik bahkan dalam perjalanannya, Indonesia merdeka juga terdapat unsur politik yang begitu kuat disamping perjuangan dalam melawan penjajah dengan bertempur secara langsung yang memakan banyak korban.

    Pentingnya kesadaran politik ini sudah saya singgung di tulisan sebelumnya yang berjudul “Membangun Forum-forum non formal di Rumah Kader” tulisan ini bisa anda baca di immarfachruddin.ac. yang mana di situ sudah dijelaskan akan pentingnya kesadaran politik yang harus kita bangun di kalangan mahasiswa khususnya di IMM Kota Semarang.

    Kerasnya gejolak politik yang ada di Semarang seharusnya membuat kita sadar betapa pentingnya roda politik yang terus bergulir, ada banyak sekali panggung-panggung yang sudah disiapkan akan tetapi kesadaran itu masih sangat minim sehingga akan sangat sia-sia jika panggung itu kosong tidak ada yang mengisi dari kita para pemuda yang punya semangat dan mau berjuang akan nilai-nilai masyarakat. Hal ini perlu untuk kita pantik dan menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai generasi millenial yang sadar akan pentingnya politik, namun dilihat dari wewenang dan tanggung jawab di dalam tingkatan organisasi IMM seharusnya hal ini menjadi tugas dari Bidang HPKP PC IMM Kota Semarang yang sampai saat ini kami masih menanyakan dimana dan kemana arah dari Pimpinan Cabang itu sendiri. Sama sekali kami tidak merasakan adanya peningkatan mengenai kesadaran politik yang dibangun oleh PC IMM Kota Semarang di komisariat-komisariat seluruh kota semarang.

    Hal ini dibuktikan dengan pasifnya pergerakan politik yang ada di seluruh komisariat kota Semarang, mungkin hanya ada pihak-pihak tertentu yang melakukan pergerakan politik secara mandiri atau pribadi sehingga tidak mengatasnamakan IMM karena khawatir pergerakan yang mereka lakukan akan berdampak negatif atau bahkan menjadi bumerang bagi mereka yang menjalankannya. Bukankah hal ini perlu kita dukung ketika ada kader yang sadar akan pentingnya politik sehingga bisa memantik teman-teman lainnya, akan tetapi tetap saja hal ini lalai dan tidak ada progres dari pihak HPKP Cabang IMM Kota Semarang.

    Tidak sadar bukan berarti kami tidak ingin mengerti akan tetapi kami masih belum tau siapa yang akan mengarahkan ketika kami dipaksa untuk mencari jalan itu sendiri ketika dari badan yang lebih tinggi saja tidak ada branding sama sekali.

  • Tidak Ada Tanggapan!! Bidang SBO PC IMM Kota Semarang Dinilai Tidak Kompeten

    Tidak Ada Tanggapan!! Bidang SBO PC IMM Kota Semarang Dinilai Tidak Kompeten

    Oleh : Nova Putraku Bintang ( Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PK IMM A.R Fachruddin 2023-2024 )

    SEMARANG, IMMARFACHRUDDIN.AC.ID – Pernyataan sikap yang sudah dilakukan oleh salah satu kader di bidang HPKP Komisariat A.R Fachruddin yang di unggah di immarfchruddin.ac.id sama sekali tidak di respon oleh pihak cabang. Hal ini menjadi tanda tanya seperti apa kinerja bidang SBO di PC IMM Kota Semarang, karena hal yang sifatnya sudah mengarah ke pembangunan saja sama sekali  tidak digubris, apakah benar adanya isu Ketua yang memimpin bidang SBO PC IMM Kota Semarang melarikan diri karena tidak mampu mengemban tugas dan kewajiban??

    Rekan-rekan sekalian tentu saja sesuatu yang sifatnya membangun apalagi mengandung unsur modernisasi haruslah kita dukung dan dibina sebaik mungkin, sehingga jalan yang akan ditempuh nanti mengarah ke nilai-nilai ideologi yang ada di IMM itu sendiri, akan tetapi hanya sekedar menanggapi saja pihak terkait tidak mampu, ini memperlihatkan suatu kemunduran yang ada di pihak cabang, bukannya membenahi yang ada malah membebani.

    Kita semua sepakat bahwa modernisasi dalam IMM harus menjadi tujuan utama, seiring dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai ideologi yang telah menjadi landasan organisasi. Namun ironisnya, respons dari pihak cabang tampaknya tidak sejalan dengan semangat kemajuan ini. Sebaliknya, kita di tingkat komisariat justru dihadapkan pada beban berat, harus berpikir dan berjalan sendiri tanpa arahan yang jelas.

    Keadaan ini tentu saja memperlihatkan suatu kemunduran yang patut dikhawatirkan. Seharusnya, pihak cabang memiliki peran aktif dalam membenahi kondisi yang ada, bukan malah memberikan beban tambahan kepada komisariat. Sebagai bagian dari organisasi, kita memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan langkah-langkah kita ke arah yang sesuai dengan nilai-nilai ideologi IMM.

    Mari kita tinggalkan sikap reaktif dan berpindah ke fase proaktif. Kita perlu berkolaborasi secara lebih efektif dengan pihak cabang, memberikan masukan yang konstruktif, dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan arah yang benar. Dan perlu rekan-rekan garis bawahi, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi yang aktif di bidang pergerakan dengan begitu, kita dapat bersama-sama membangun gerakan yang kuat, adaptif, dan relevan di tengah-tengah perubahan zaman.