Oleh: Buya Kasiron Nawal (Kader Muda Bidang RPK, P.K IMM Ar-Fachrudin)
Dikala pengalaman baru menjelma menjadi ambisi,
Langkah-langkah kecil meniti mimpi.
Namun jalan tak selalu terang berseri,
Kadang sunyi, kadang menyesakkan diri.
Mungkin hasil masih menjadi misteri,
Tapi percayalah, usaha tak pernah mengkhianati.
Meski ragu menyelinap dalam dada,
Esok masih menunggu dalam cahaya.
Pernahkah kamu merasa ingin berhenti?
Saat dunia terasa tak peduli,
Saat lelah menggantung di pelupuk hari,
Dan tanya mengendap; “untuk apa lagi?”
Tapi hidup bukan hanya tentang kemenangan,
Bukan sekadar garis lurus tanpa persimpangan.
Kadang kita tersesat, kadang harus berpulang,
Namun setiap jejak punya makna yang tak hilang.
Maka berjalanlah, meski perlahan,
Meski langkahmu tak selalu ringan.
Karena meski singgah hanya sebentar,
Kehidupan tetap layak untuk diperjuangkan.
Jika langkahmu terseok dalam perjalanan,
Ingatlah bahwa badai pun punya batasan.
Setiap luka yang kau bawa dalam diam,
Akan menjadi kisah yang kelak kau kenang.
Malam tak selamanya menyelimuti,
Pagi akan datang membawa janji.
Hujan yang kini membasahi pipi,
Kelak akan menumbuhkan bunga di hati.
Jangan takut bila harus berhenti,
Sekadar menarik napas, merenungi diri.
Persimpangan ada bukan untuk menghalangi,
Tapi memberi pilihan yang harus kau jalani.
Setiap ragu yang berbisik lirih,
Adalah tanda kau sedang bertumbuh gigih.
Tak ada langkah yang benar-benar sia-sia,
Karena semua adalah bagian dari cerita.
Maka genggam harapan dalam genggaman,
Walau kecil, walau perlahan.
Sebab dalam perjalanan yang panjang,
Mereka yang bertahan, akan menemukan tujuan.
Dan jika suatu hari kau menoleh ke belakang,
Lihatlah jejak yang telah kau ukir dengan tenang.
Bukan hanya tentang seberapa jauh kau berjalan,
Tapi tentang bagaimana kau bertahan dan tetap bertahan.