“RUMPI”
“Rumpi,” alias rumah mimpi, begitulah insan di sana menyebut pondok yang memberi mereka wawasan berlogika secara cuma-cuma.
Rutin tiga kali seminggu, pukul enam hingga tujuh, Buana dan teman-temannya menjelma menjadi guru dan berlagak menyebarkan ilmu. Semuanya secara sukarela dan tanpa memetik bunga dana. Bagi mereka, hanya melihat senyum putra-putri Mahatma Gandhi ketika membaca menjadi bayaran yang sangat setimpal untuk kerja keras mereka. 

 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		