Oleh : Almadani Ambar N. A (Peserta DAD IMM AR Fachruddin 2021)
Sebelum membaca lebih jauh Artikel ini, coba refleksikan dahulu, siapa yang suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain? hayoo… pasti sering, kan? Tenang saja, sebenarnya itu adalah suatu hal yang wajar, sebab kita semua makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Entah interaksi secara langsung maupun tidak langsung. Seperti tatap muka maupun melalui perantara social media. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, bisa dibilang cenderung ingin menunjukkan sisi terbaik diri kita kepada mereka. Mulai dari penampilan fisik, kondisi finansial, sampai kesuksesan yang ada pada diri, pakaian bermerek, makan-makanan di restoran dengan mengunggahnya di instastory, mengunakan mobil mewah, dll.
Apalagi para generasi millennial saat ini yang tidak lepas dari media social, mereka mengendalian media social untuk mendapatkan informasi, sampai akhirnya berlomba-lomba menampilkan sisi terbaik dalam dirinya, berusaha mengikuti tren yang ada. Iya, kalau mereka bisa mengendalikan diri, kalau tidak bukankah malah akan merugikan diri sendiri? Tentu saja boleh mengikuti tren yang ada tapi tetap saja kalian wajib mengendalikan diri kalian, okey. Karena kalian akan melihat berbagai hal yang membuat kalian berfikir begini “kenapa dia cantik yahh? kenapa dia putih? haduhh kenapa badannya bagus sih? outfitnya gakpernah gagal lagi! kenapa hidupnya enak sekali? sekolahnya keren? tapi kenapa aku gak seperti itu yahh? kenapa kehidupanku berbeda?” Pasti deh, setiap kalian melihat orang lain yang lebih dari kalian, dipikiran kalian akan terlintas seperti itu. Padahal setiap orang memiliki kelebihanya masing-masing gitu lohh. Kalian tahu gak? Bahwa Efek negative dari seringnya membandingkan diri tentu tidak bagus. Kamu bisa Insecure, mudah iri hati dan dengki, buktinya banyak ditemukan pada jagat maya yang umumnya di alami generasi millennial. Perasaan frustasi dan mudah marah adalah salah satu dampaknya. Terkadang hal seperti itu sering kali disepelekan.
Tapi tenang saja, Sebenarnya wajar-wajar saja semisal kita pernah membandingkan diri kayak gitu, baik secara langsung maupun tidak. Dikarenakan kita bakal selalu bersinggungan dengan orang lain sehari-harinya. Tapi Ingat! ingat loh ya ingat! membandingkan diri secara berlebihan itu juga tidak baik bagi diri kita loh. Walaupun sudah tahu itu bukanlah hal yang baik, Entah mengapa kita tetap saja melakukanya, kan?Ehehehe.
Sebenarnya membandingkan diri dengan orang lain juga tidak selalu buruk loh! itu bisa membantu kita untuk mengoreksi kekurangan diri meskipun tidak ada seseorang didunia ini yang sempurna, tetapi bolehlah sebagai motivasi untuk kita supaya menjadi orang yang lebih baik, tapi terkadang kita semua terlalu berlebihan, sampai akhirnya berdampak buruk atau bahkan menjadi momok dikehidupan kita, tentu saja kita semua tidak maukan sampai seprti itu.
Oleh sebab itu, saya akan mencoba jelaskan alasan kenapa kalian sering membandingkan-bandingkan diri kalian dengan orang lain, dan mengubahnya menjadi hal yang positif melalui tulisan ini.
Alasan kenapa kita suka membandingkan diri tentu saja karena kebiasaan manusia adalah membandingkan dirinya dengan orang lain. Bahkan alasan yang paling sederhana saja karena naluri manusia untuk selalu mengharapkan bahwa dirinya lebih baik dibandingkan orang lain. Setelah itu perasaan yang tidak pernah cukup atas apa yang sudah kalian raih maupun kalian capai selama ini. bisa juga sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan. Dalam istilah psikologi, kondisi ini disebut sebagai social comparison atau perbandingan social. Perbandingan social adalah kecenderungan seseorang untuk merasakan hal baik dan buruk dalam dirinya berdasarkan perbandingan dirinya sendiri dengan orang lain.
Sayangnya, tidak semua orang mampu mengendalikanya. Alasan untuk berbenah diri justru membuat kita semua tertekan dan frustasi. Cobalah lihat kembali diri kita dan kenali lebih dalam lagi diri kita.”Let’s love ourselves, with what we have” Mari kita cintai diri kita sendiri, dengan apa yang kita miliki.
dari pada fokus mikirin kelebihan orang lain lebih baik biasakan Positive self-talk, sering-sering berbicara positif tentang diri kita kepada diri kita sendiri. Misalnya saja sedang merasa iri, katakan saja dalam hati, “kamu adalah orang yang kuat kamu tidak membutuhkan apa yang dia miliki untuk jadi bahagia.” Secara perlahan, nanti dapat membantu kita untuk selalu optimis dan percaya diri. Mengurangi kecemasan, depresi atau stress.
Jangan sampai kita tidak bersyukur. Coba kita lihat dibawah kita pasti kalian akan merasa bersyukur. Percayalah bahwa dengan semua kekurangan yang terpikirkan olehmu, pasti ada kelebihan yang bisa kamu banggakan. Karena aku percaya akan hal itu, jangan kalian buang waktu kalian yang begitu berharga itu hanya untuk memikirkan kelebihan orang lain gitu, haduhh padahal itu percuma banget gitu, ayokkk dong kalian bisa dengan kelebihan kalian sendiri tidak perlu repot-repot mikirin hal yang belum tentu orang lain itu memikirkan kelebihanmu. Iya, kan? Lupakan semua itu dan buatlah diri kamu menjadi seseorang yang sesibuk – sibuknya sampai ada kata dimana “tak punya waktu tuk membandingkan yang aku miliki dengan orang lain miliki”.
That would be Better.