Oleh: Nurul Inayah Tihurua (Ketua Bidang RPK)
Tenang
Akan reda tetes-tetes air itu
Kau hanya perlu sedikit bersabar
Menanti matahari mengusir dingin.
Hening antara aku dan kamu
Hanya karena rasa takut yang lebih besar
Aku menunggu, sedang kau tak berani
Di ruang ini, kita terdiam.
Kemudian bergelut dengan pikiran
Mengobrol bersama segala kemungkinan
Menerka datangnya keramaian
Yang kemudian menjelma keakraban.
Sampai kau beranjak
Aku tetap tenang tak berkutik
Lalu kau membalik tubuhmu
Mengucap salam yang kuanggap cinta.