Sepotong Pensil Berwarna Biru

Oleh : Nova Putraku Bintang (Ketua Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik PK IMM A.R. Fachruddin 2023-2024)

Sa… Pinjam pensil dong

Iyaa silahkan

Siang itu di MI Kansari sebelum pelajaran Olahraga dikelas VI A aku meminjam sebuah pensil kepada seorang wanita yang duduk dibangku sebelah kananku, saat itu pelajaran bahasa jawa yang diajar  langsung oleh bapak  kepala sekolah beliau adalah bapak Haryadi.

Tepat setelah aku meminjam pensil dari seseorang yang bernama Asa, bell berbunyi yang artinya ini saatnya jam olahraga. Kami pun mulai mengganti baju dan bersiap-siap untuk berolahraga dengan guru kami.

“Ah.. panasnya, harusnya jam olahraga itu pagi tapi ini kenapa siang-siang bolong kayak gini sih??” ucapku mengeluh

Tapi memang kami satu kelas pun keheranan kenapa jam olahraga kami berbeda dengan kelas-kelas lain, apakah karna kami sudah kelas enam? Dan jam olahraga hanya sebagai mata pelajaran sampingan saja? Atau karena kami disuruh fokus untuk bersiap menghadapi ujian?. ya.. apapun itu kami masih bingung dan terheran-heran.

Nova                : Pak hari ini kita mau olahraga apa ?

Pak guru          : Sekarang kita pemanasan dulu, setelah itu kita masuk ke gor!

Ya memang bukan kebetulan tapi, memang sekolah kami sangat dekat dengan gor olahraga, kami biasa menyebutnya gor balai desa. Tepat diatas sekolah kami terdapat lapangan sepak bola yang cukup luas, dan letak gor balai desa adalah sebelah kiri dari lapangan sepak bola. Bisa dibilang sekolah kami sangat memadai jika berurusan dengan olahraga, bahkan kami punya lapangan volly pribadi dibelakang sekolah.

“Yah… badminton lagi badminton lagi…” sautku ketika mendengar pak guru bilang “masuk ke gor”

Pak guru          : Udah gak usah ngeluh, mau olahraga gak?? atau kita materi aja dikelas?!!

Sontak para murid menjawab “ iya pak iyaa olahraga ajaa” “ iyaa pak badminton lagi gapapa gas..”

Raffid              : Udahlah Nov.. daripada materi dikelas? Bosen..

Nova               : Iya… iya..

Bukan karena kami akan olahraga badminton, atau karena cuaca yang panas tapi dihari itu rasanya perasaanku sangat tidak enak, seperti aku akan menghadapi perpisahan yang cukup pedih dan memilukan.

Tiba-tiba…

“Nov… kamu dicariin tuh, disuruh pergi kekantor”

Ucap salah satu siswi yang terengah-engah setelah berlari dari sekolahan menuju gor tempat kami bermain badminton.

Sepertinya ini bukanlah hal yang bagus, aku tidak pernah setegang ini ketika disuruh pergi kekantor tapi kali ini berbeda atsmosfir yang kurasakan adalah “Lupakan segalanya yang ada disini”

Aku pun pergi kekantor meninggalkan teman-temanku di gor

Raffid              : Ada apa? Kamu bikin masalah?

Nova               : Enggak fid.. aku juga gatahu, tapi sejak dari pagi perasaanku udah gaenak.

Raffid              : Udah gapapa, semoga ga ada apa- apa

Nova               : Iyaa fid.. semoga gada apa-apa

Ucapku kepada teman terbaikku sebelum pergi kekantor.

“Lohhh… ibuk?!”

Betapa terkejutnya aku, ternyata ibuku menjemputku disekolah. Ia langsung memelukku dan membisikan sepatah kalimat yang membuatku tak bisa menahan air mata ini untuk tidak jatuh didepan para guru saat itu. “ Kita pulang ya nak..”

Sepertinya para guru pun sudah tau keadaanya termasuk guru olahraga yang mengajak kami ke gor siang itu.

Aku pun pergi kekelas untuk berpamitan dimana semua temanku sudah menunggu disana, mereka sudah diberitahu sedikit tentang keadaanku oleh ibu wali kelas.

Kami satu persatu mengucapkan salam perpisahan, saat itu aku masih bisa menahan air mataku tapi tidak dengan ekspresiku, begitu juga teman terbaikku dia tak hanya sekedar teman dia adalah sahabat terbaik yang pernah aku punya. Ekspresinya tak bisa bohong ia juga menahan tangis yang kurasa aku juga tak tahu harus berbuat apa, kami hanya mengucapkan salam perpisahan dan berpelukan untuk sesaat sebelum pada akhirnya aku benar-benar pergi meninggalkan mereka.

Nova               : Fid… aku pamit ya..

Raffid              : ….

Nova               : Fid..

Raffid              : Jangan lupain kami ya!!

Nova               : Gak akan fid!!

Raffid              : ….

….

Semua menjadi canggung

Sedih, sesak, sakit… semua menjadi satu diruang kelas

Sebelum aku meninggalkan mereka aku juga memperhatikan salah satu temanku dia adalah Asa nama lengkapnya Asa Widyakarsa, seakan menyimpan kata yang tak bisa ia ucapkan atau perasaanku saja? Namun sebenarnya akupun menyimpan rasa untuknya. Tak tahu sejak kapan tapi akhir-akhir ini kami cukup dekat namun kedekatan kami hancur begitu saja . Ia terlihat murung seakan tak mau berpamitan denganku meskipun pada akhirnya dia juga maju dan mengucapkan salam perpisahan untukku.

Nova               : Sa…?

Asa                  : Kamu bakal balik kesini lagi kan??

Nova               : Aku gak tau sa…

Asa                  : ….

Nova               : Tenang aja, nanti kalo ada kesempatan aku pasti kembali kesini kok

Asa                  : Iyaa..

Itu adalah kebohongan terbesarku, aku tak bisa berjanji karna aku sendiri pun tidak tahu apakah bisa kembali kedesa ini atau tidak.

Aku pun pergi kerumah untuk mengambil barang-barang bersama ibu dan beberapa keluarga dari pihak ibuku yang ikut menjemputku, sesampainya dirumah barulah aku menangis sejadi-jadinya. Semuanya terasa berat, semua terjadi begitu saja… Ibu dan ayahku memutuskan untuk benar-benar berpisah, aku dan adikku harus ikut ibuku tinggal dijepara.

Diperjalananku menuju tempat tinggal dan sekolahku yang baru nanti, barulah aku menyadari bahwa aku dibuat jatuh hati olehnya begitupun sebaliknya kami adalah dua orang yang menginginkan kebersamaan  namun takdir berkata lain.

Sambil memegang pensil kecil berwarna biru bertuliskan Asa.WS, aku menangis disepanjang perjalanan hingga tertidur.

Sampai saat inipun pensil itu masih tersimpan dan belum sempat untuk aku kembalikan, aku harap suatu saat nanti aku bisa mengembalikan pensil ini.

Cerita ini belum usai…

Namun untuk melanjutkannya sang dalang pun tak bisa

Karna lakon dalam karya ini adalah hidup dari sang dalang.

Ave Neo Historia De gloria

Terimakasih untuk para pembaca

Salam hangat dari Mr.Bintang

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *