Oleh : Dwiki Yani Mahendra (Anggota Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan)
Sebuah suntingan raja
Dari kehidupan dunia maya
Seakan aku menjadi pendengar yang tertindas
Dari sebuah harapan pimpinan yang malas
Sebuah suntingan raja
Dari kehidupan dunia maya
Terlihat dirimu bungah
Tanpa sadar dirimu telah hilang bentuk dan tak terarah
Maumu mulutmu terus bicara sangar
Tapi tuli kupingmu tak bersua untuk mendengar
Pion mu yang tak terurus
Seakan kami semakin merasa bebas bergerak terus
Bebas karena bisa berbaring di mana-mana
Bebas karena bisa bangun dan melihat cerahnya sang surya
Surya yang menyinari di balik gedung-gedung tinggi
Di balik gedung-gedung tinggi tempat kami untuk bermimpi
Mimpi untuk mandi dengan tenang
Padahal kami bisa mandi kapan saja tanpa memikirkan arti sebuah kekeringan
Sebab sungai itu milik kami
Dan kami bisa cuci badan dengan limbah-limbah industri
Limbah selayaknya bunga yang tak kau kehendaki tumbuh
Sebab kau bangun rumah dan kau rampas semua tanah
Tanah untuk bisa tidur dengan nyaman
Karena kita bisa tidur di bawah langit yang menawan
Ingat, kota indah ini milik kita kawan
Kecuali gedung tembok beratap kura-kura dan pagar besi itu jangan!
*Juara 2 lomba cipta puisi Pekan Seni Mahasiswa UNIMUS