Replika Politisi Ulung sang Immawan dari Kota Semarang

ARTIKEL PERNYATAAN SIKAP

Oleh : Nova Putraku Bintang (Ketua Bidang HKP PK IMM AR. Fachrudin 2023-2024)

Dalam pengembaraan yang saya jalani, saya menemukan bahwa politik bukanlah sebuah permainan belaka yang berpacu pada uang dan kekuasaan. Politik adalah gambaran seseorang yang berjuang demi kepentingan bangsa dan negara tidak hanya rakyat namun ekosistem alam yang patut kita jaga kelestariannya, disinilah letak dimana politik harus berjalan sesuai pada mandatnya dengan mengatur bagaimana alam tidak dieksploitasi secara berlebihan, memenuhi hak-hak para petani, nelayan, dan buruh, serta menuntaskan masalah kelaparan karena hilangnya sumber pemasukan yang disebabkan oleh kurangnya lahan pekerjaan bagi para pengangguran dan masih banyak lagi.

Terjun kedalam dunia politik tidak selalu harus mengotori tangan kita. Sebagai mahasiswa, terutama anggota IMM, kita dapat mengambil bagian dalam pertarungan politik menggunakan high politics. Melalui cara ini nilai dan agama yang selama ini kita perjuangan mampu memberikan output yang diharapkan dalam bentuk perjuangan politik. Landasan yang harus kita pegang sejak awal adalah Islam berkemajuan dimana tuntutan-tuntutan zaman akan senantiasa bisa kita hadapi begitu pula dengan kondisi perpolitikan di negeri ini, saat ini kita tidak bisa jika hanya mengandalkan aksi-aksi semata karena pergerakan ini bersifat arogansi dan seringkali merusak, hal ini tidak sesuai dengan asas islam berkemajuan yang menjunjung tinggi keamanan, moralitas, etika, dan kerja keras.

Politik dan Mahasiswa

Menyikapi dinamika politik kampus yang sedang mencuat hingga saat ini, dengan keberagaman organisasi mahasiswa yang kuat, muncul isu mengejutkan tentang rencana sebuah partai mahasiswa untuk memasuki ranah kampus. Partai ini berencana membentuk partai di kalangan mahasiswa, dengan tujuan untuk menggalang dukungan politik di tingkat kampus. kekhawatiran akan masuknya sebuah partai di kalangan organisasi mahasiswa ini menimbulkan beberapa problematik salah satunya mereka khawatir bahwa masuknya sistem partai akan merusak tatanan dan dinamika organisasi mahasiswa yang selama ini terjaga dengan baik. Banyak yang berpendapat bahwa kehadiran partai mahasiswa dapat mengganggu kebebasan berorganisasi dan berpendapat di kampus karena kuatnya pengaruh dari partai tersebut.

Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa kehadiran partai ini dapat menciptakan poros atau basis politik tertentu di kalangan mahasiswa. Hal ini dapat mengubah dinamika kehidupan kampus, yang selama ini dikenal dengan keragaman ideologi dan pandangan politik di kalangan mahasiswa, kita bahkan belum tau ideologi apa yang dibawa oleh partai sehingga ada kemungkinan jika ideologi yang dibawa bisa merusak dan mengubah tatanan organisasi mahasiswa yang sebelumnya kondusif.

Beberapa organisasi mahasiswa mulai merencanakan strategi untuk menghadapi masuknya sistem partai ini. Mereka berencana untuk melakukan dialog dan diskusi dengan pihak partai terseut untuk mencari solusi yang terbaik bagi keberlangsungan organisasi mahasiswa dan kehidupan kampus secara keseluruhan. Namun tentu saja ini bukanlah perkara yang mudah disamping sulitnya berdiplomasi dengan pihak terkait informasinya pun masih terbilang eksklusif sehingga informasi yang diterima oleh beberapa ormawapun masih sedikit dan ada perbedaan juga didalamnya.

Namun, di tengah-tengah kekhawatiran dan perencanaan ini, ada pula kalangan mahasiswa yang melihat masuknya sistem partai sebagai peluang untuk lebih aktif dalam dunia politik. Mereka berpendapat bahwa dengan adanya partai mahasiswa, mahasiswa dapat memiliki wadah yang lebih terstruktur untuk menyuarakan aspirasi dan pandangan politik mereka. Situasi ini menciptakan ketegangan dan dinamika baru di kalangan mahasiswa. Tantangan bagi organisasi mahasiswa adalah bagaimana menjaga keberagaman dan kebebasan berpendapat di tengah-tengah masuknya sistem partai, sementara bagi mahasiswa yang melihat peluang, mereka harus memastikan bahwa partisipasi politik mereka tidak merugikan tatanan kampus yang sudah ada.

Sebagai kader IMM, Kita dapat melihat bahwa partisipasi dalam sistem politik kampus dapat menjadi cara yang efektif untuk menyuarakan nilai-nilai dan tujuan organisasi, dengan terlibat dalam sistem partai politik, kita dapat memastikan bahwa suara dan aspirasi mahasiswa yang kita bawa dapat didengar dan diwakili dengan lebih baik dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, hal ini juga dapat membuka peluang untuk memperluas jaringan, berkoalisi maupun berkolaborasi dengan organisasi lain, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan memperluas pemahaman tentang politik. Namun, tentu saja, penting untuk memastikan bahwa keterlibatan dalam sistem partai politik dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip IMM. Menyikapi kekhawatiran yang muncul dari pihak lain dengan cara yang terbuka dan konstruktif dapat membantu membangun kerja sama dan konsensus di antara berbagai pihak di kampus, sehingga dukungan dengan pola pikir yang sama dapat diperoleh untuk memperkokoh pondasi yang akan kita bangun, pondasi ini akan menjadi modal bahwa IMM juga akan ikut serta dalam sistem politik.

Kekuatan Kader

Dengan jumlah kader yang besar dan mayoritas di kampus, serta dukungan dari 8 komisariat yang kuat, IMM memang memiliki potensi yang signifikan untuk memengaruhi dinamika politik di lingkungan kampus. Kemampuan IMM untuk membentuk koalisi atau bermitra dengan organisasi mahasiswa lain dapat menjadi faktor kunci dalam memenangkan kontestasi pada pemilihan umum mahasiswa. Keterlibatan IMM dalam politik kampus juga dapat memberikan platform yang kuat bagi IMM untuk menggalang dukungan terhadap isu-isu yang dianggap penting. Hal ini dapat menciptakan momentum untuk meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi mahasiswa dalam berbagai kegiatan politik di kampus.

Namun, dengan kekuatan ini juga datang tanggung jawab yang besar. Penting bagi IMM untuk memastikan bahwa penggunaan kekuatannya dalam politik kampus dilakukan dengan transparansi, integritas, dan sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan organisasi. Dengan cara ini, IMM dapat menjadi agen perubahan yang positif dan memberikan kontribusi yang berarti bagi kehidupan politik dan sosial di kampus.

Kita dapat bergerak tanpa menunggu pihak yang berada diatas jika memang yang diatas sangat pasif dan cenderung tidak terlalu peduli, hanya berkomentar dan ingin terima jadi adalah sikap yang tidak perlu kita pedulikan. Saat ini yang perlu kita pedulikan adalah bagaimana kita bergerak dalam menyatukan tujuan, visi misi, serta solidaritas itu sendiri. Berangkat karena nasib yang sama, ideologi dan juga kepentingan bersama bukan untuk membedakan antara satu dengan yang lain ataupun kepentingan satu golongan.

Sudah menjadi rahasia umum bahwasannya kita masih dihantui oleh masalah internal seperti kurangnya solidaritas dan integritas dalam IMM yang menjadi hambatan serius dalam mencapai tujuan yang lebih luas dan universal. Penting untuk diingat bahwa tujuan IMM seharusnya mengutamakan kepentingan umum dan seluruh anggota kampus, bukan hanya komisariat atau kelompok tertentu.

Saya sebagai penulis berharap besar bahwa kita dapat bersatu dengan tujuan yang sama untuk mendapatkan hasil yang dapat dirasakan oleh semua pihak, terakhir IMM JAYA!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *