Oleh : Rizca Triana (Peserta DAD IMM A.R. Fachruddin 2021)
Pendidikan adalah salah satu indikasi penting bagi kemajuan suatu negara. Hal ini menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk memberikan peluang seluas-luasnya kepada warganya untuk merdeka dalam belajar. Pendidikan mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga, menjadi orang yang terdidik itu sangat penting. Tentu kita dididik menjadi manusia yang berguna baik bagi negara, nusa dan bangsa. Pendidikan yang pertama kali kita dapatkan di lingkungan keluarga (pendidikan informal), kemudian di lingkungan sekolah (pendidikan formal), dan lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal). Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir sampai mati. Kemudian kita beralih kepada pengertian dari sekolah, di mana sekolah merupakan tempat yang menawarkan pendidikan kepada masyarakat. Sekolah didirikan di setiap negara di dunia agar anak-anak dapat memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk hidup di dunia ini.
Namun, dimasa yang serba mudah ini masih perlukah pendidikan di sekolah bagi manusia? Zaman di mana informasi sangat mudah diakses dan pengetahuan dengan sedemikian mudahnya didapat. Apakah pendidikan di sekolah lebih baik dihilangkan saja dan diganti dengan belajar mandiri? Sebenarnya kita sekolah untuk apa sih? Padahal di dunia kerja secara umum kita tidak ditanyai tentang materi yang diajarkan di sekolah seperti rumus phytagoras, algoritma sejarah dan sebagainya. Tujuan dari pendidikan sebenarnya adalah memerdekakan manusia, dan manusia yang merdeka adalah manusia yang selamat raganya dan bahagia jiwanya. Dengan mendapat materi yang diajarkan di sekolah manusia bisa mengantisipasi hal-hal yang dapat membahayakan raganya seperti alasan kenapa dulu indonesia mudah dijajah dan mudah dipecah belah. Kemudian mempelajari sejarah bencana alam dan tanda-tandanya. Selain itu, dengan memperoleh pendidikan di sekolah dapat melepaskan kita dari kungkungan pikiran dan memaksa kita untuk berpikir dan mempertanyakan suatu hal. Hal ini membuat kita sadar akan hak-hak kita sebagai manusia. Dengan demikian, pendidikan memberi kita kekuatan untuk tidak diperbudak, baik dengan pikiran atau tindakan. Jika kita melihat orang besar berbicara, akan terasa dalam cara mereka berbicara dan pendapat yang mereka kemukakan. Ini adalah reaksi alami untuk melimpahkan perasaan kagum dan hormat kepada mereka orang-orang yang berpendidikan. Contoh kecilnya ketika kita mempelajari mengapa dulu indonesia pernah dijajah, kita dapat mengetahui sebab-sebabnya dan hal-hal yang merugikan hak kita sebagai manusia merdeka. Memang ilmu yang kita dapatkan di sekolah tidak bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan contohnya seperti mempelajari sejarah tadi. Kemudian dengan mengenyam pendidikan bisa menciptakan kebahagiaan contohnya, kita terbiasa menyelesaikan permasalahan pada soal ujian yang secara tidak langsung hal ini melatih mental kita untuk tahan dan terbiasa menghadapi serta menyelesaikan suatu permasalahan dalam kehidupan. Contoh di pelajaran bahasa kita akan dibiasakan membaca dan mengambil maksud serta kesimpulan dari bacaan yang kita baca. Hal ini juga membuat kita terbiasa bertahan dari hidup yang terasa membosankan, kita dituntut tetap mengambil makna dan kesimpulan dari hidup yang terasa membosankan itu. Yang paling penting adalah pendidikan membiasakan berperilaku baik (beretika), berperilaku terhormat dan bijak pada manusia. Orang yang berpendidikan dikenal memiliki ciri khas beretika di kalangan masyarakat indonesia. Paham akan kebudayaan adat istiadat masyarakat dan mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan.
Pendidikan semestinya harus kontinu (berkelanjutan) apa yang kalian capai hari ini adalah hasil dari apa yang kalian pelajari dari masa lalu. Belajar itu terus menerus dalam hidup, selalu ada cara lain untuk lebih baik dari hari ini untuk esok dan seterusnya. Pendidikan juga harus konvergen, kita dibebaskan untuk menuntut ilmu dari berbagai sumber agar pengetahuan kita luas dan tidak boleh stagnan.Walaupun pendidikan harus konvergen namun pendidikan juga harus konsentris, belajar dari luar adalah baik tapi harus kita sesuaikan dengan identitas dan konteks kita masing-masing.
Pendidikan membuat kita berwawasan luas. Bahkan, tidak ada waktu yang lebih baik selain untuk memahami konsep ini. Globalisasi telah mengubah dunia menjadi satu kota besar, tidak ada pembatasan untuk memperoleh pengetahuan.
Jadi, walaupun zaman terus berkembang sedemikian rupa, manusia tetap perlu memperoleh pendidikan di sekolah agar pemahaman manusia tetap terarah dan dapat dipertanggungjawabkan kemudian. Kita bisa saja membaca seribu artikel setiap hari sebagai salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan, namun hal ini kurang tepat karena tidak ada yang mengawasi (guru) ketika manusia mulai mencerna suatu pengetahuan. Peran sekolah masih sangat diperlukan, selain mengarahkan manusia dalam belajar sekolah juga sebagai sarana pembiasaan penumbuhan karakter manusia bagaimana cara manusia bersikap, berbahasa dan berpikir. Seperti yang sudah dibahas di atas materi yang diperoleh manusia di sekolah tidak langsung dapat diaplikasikan dalam kehidupan namun dengan pembiasaan pola berpikir, berperilaku dengan baik bagi manusia.