TEGAL, IMMARFACHRUDDIN.UNIMUS.AC.ID – Kawan Baca (Kaca) adalah komunitas yang berada di Kota Tegal. Komunitas ini bergerak dibidang sosial kemasyarakatan sebagai upaya dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat akan pentingnya LITERASI. Melalui komunitas ini diharapkan bisa menjadi wadah dalam mengembangkan diri, mengaktualisasikan pikiran serta menjadi pelopor perubahan dalam masyarakat.
Ide ini bermula dari sosok Arief Kriswanto, Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) juga Aktivis IMM Semarang asal Tegal.
Dirinya yang merupakan ketua dari komunitas Kaca mengatakan “Komunitas ini lahir dari kegelisahan melihat kondisi melemahnya literasi masyarakat di Tegal itu sendiri. Meskipun sudah banyak komunitas literasi di sana namun kebanyakan masih dalam lingkup kecil, dalam artian masih dalam lingkup desa. Maka dari itu saya bersama teman-teman menginisiasi terbentuknya komunitas ini untuk masyarakat daerah Tegal”.
Ia juga mengungkapkan bahwa komunitas ini masih dibilang muda karena baru berjalan sekitar 4 bulanan. Namun sudah memiliki beberapa program.
“Komunitas ini telah berjalan sekitar empat bulan, untuk program kerja diantaranya ada Ngaos Corner, FLP (Forum Lingkar Penulis) yaitu forum yang menghimpun atau di isi oleh orang orang yang gemar menulis untuk nantinya bisa membuat project seperti pembuatan antologi maupun menerbitkan buku, kemudian ada pojok baca yakni semacam lapak buku di tempat umum dengan harapan bisa mengajak masyarakat untuk membaca, serta bagi anak-anak jalanan yang tak mampu bersekolah bisa kita beri bimbingan belajar, dan yang terakhir ada sedekah buku sebagai inventaris komunitas”. Ujarnya
Hingga saat ini sudah tergabung sekitar 120 an orang yang terdiri dari mahasiswa dan beberapa ada yang masih pelajar SMA/SMK. Dan bagi siapapun yang berminat untuk bergabung caranya cukup mudah.
“Karena komunitas ini masih baru atau awal perintisan jadi bagi yang ingin bergabung tinggal menghubungi ke nomor 085325250917 (Arief) atau instagram @kaca_tegal nanti secara otomatis akan langsung di masukan grup karena untuk sistemnya masih relawan”. Pungkas Arief