Menjelang Tirani IMM : Pasca Muktamar Palembang

ESSAY OPINI

Oleh : Tegar Leksmana

Editor : Bintang

Hampir sudah sebulan muktamar IMM ke-20 di Palembang telah dilaksanakan, telah juga kita temukan konfigurasi politik yang terjadi pasca muktamar Palembang, setidaknya menjadi hal menarik di dalam IMM bahwa telah terjadi gerakan baru yang dilakukan oleh golongan Zaki Nugraha sebagai salah satu calon Ketua Umum IMM. Mendeklarasikan diri sebagai pemenang kontestasi politik melalui penyimpangan konstitusi IMM. Menjadikannya sebuah hal yang baru.

Penyimpangan yang tidak normal tersebut disebabkan oleh proses pendidikan politik serta krisis demokrasi yang ada di dalam tubuh IMM sendiri. Kemenangan yang didapati Riyan Betra Delza tak luput diprediksi oleh banyak kalangan mahasiswa Muhammadiyah, tentu peran yang amat sangat kuat dari rezim penguasa republik ini menjadi salah satu faktor utama mengapa kemudian kemenangan telak yang didapatkan oleh Riyan Betra Delza menjadi sebuah kenyataan.

Peran negara dalam pengkondisian salah satu organisasi otonom Muhammadiyah adalah cara orkestrasi politik penguasa agar pertunjukkan negara tirani menjadi lebih mudah diamankan, sebab melalui kelompok-kelompok mahasiswa yang besar seperti IMM, dapat dipastikan masa mahasiswa Muhammdiyah telah diamankan. Penyakit penguasa otokratik ini telah menjalar ketubuh-tubuh generasi yang kelak akan menggantikan mereka.

IMM menjadi salah satu instrumen yang cukup konsisten beberapa waktu ini mengikuti arah gerakan penguasa otokratik. Kemenangan Riyan Betra Delza menjadi lonceng mulainya struktural-struktural IMM di isi oleh orang yang mengamini kegiatan tirani penguasa.

Persoalan mendasar dari menujunya IMM tirani adalah moral, kebenaran, dan ideologi gerakan menjadi kabur dan buram, adanya keremangan mengakibatkan nilai kebenaran hanya didapati oleh interprestasi penguasa yang tiran. IMM akan menjadi kelompok orang yang disebut sebagai Samiri dan Hamannya Firaun juga Qorun.

Keabnormalan politik IMM pada Muktamar Palembang, memberikan pandangan kepada mahasiswa Muhammadiyah kepelikan yang dipertontonkan oleh mereka yang haus akan kekuasaan, tindakan Zaki Nugraha dengan upaya mendeklarasikan diri sebagai Ketua Umum terpilih, sebenarnya bukanlah jawaban utama yang baik, sebab tindakan tersebut menunjukan ketidakdewasaan berpolitik. Namun, pada kondisi yang abnormal sepertinya bentuk perlawanan yang paling mungkin dapat dilakukan oleh Zaki Nugraha terhadap Riyan Betra Delza.

Perlawanan terhadap kekuasaan tirani sudah wajib untuk di ikrarkan oleh orang-orang yang sadar akan sudahnya IMM mendekati diri di tepi jurang tirani, rasanya melakukan perlawanan-perlawanan terhadap tirani boleh saja melalui extraordinary konstitusi. Akan tetapi perlu juga, melalui cara-cara yang diperbolehkan oleh konstitusi IMM salah satunya adalah Musyawarah Luar Biasa agar dikembalikan ruh gerakan di dalam perbincangan tingkat nasional oleh kader-kader. Salah satu kegagalan muktamar palembang adalah menghilangkan salah satu elemen penting dalam musyawarah tingkat nasional tersebut dengan meniadakan sidang komisi sebagai salah satu upaya penting pada proses demokrasi yang baik.

Alih-alih menjaga nilai dan mengupayakan proses demokrasi yang baik, justru terjadi sebaliknya. Muktamar Palembang kali ini hanya sebagai rutinitas seremonial yang menghabiskan banyak biaya tanpa mengeluarkan sebuah gagasan serta ide-ide yang dapat di implementasikan ke dalam praksis gerakan IMM.

Tidak hanya persoalan yang substantif, pun juga pada proses muktamar Palembang sendiri menunjukan sebuah kegiatan yang tidak sehat dengan adanya pertikaian fisik yang sudah seharusnya tidak perlu dibuat dan dipertontonkan.

Pembiaran terhadap tindakan tirani oleh penguasa untuk melenggangkan kekuasaannya perlu lah dilawan, begitu pula dengan gerakan mahasiswa IMM perlu juga diselamatkan dari penyakit yang amat sangat berbahaya ini. “jika tak ada satu pun di antara kita siap mati demi kebebasan, kita semua akan mati di bawah tirani” Timothy Synder

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *