Oleh : Marytha Anindya Maharani (Peserta DAD IMM AR Fachruddin 2021)
Apasih Inner Child itu? Inner Child merupakan istilah yang ada pada Psikologi. Istilah Inner Child akhir-akihr ini sedang banyak dibicarakan oleh orang-orang karena menurut mereka Inner Child merupakan sikap yang terbentuk pada diri seseorang pada saat ia kecil. Inner Child sebenarnya adalah sebuah konsep yang menggambarkan sifat atau sikap kekanak-kanakan yang dimiliki setiap orang tetapi Inner Child yang dimiliki setiap individu tentu tidaklah sama. Karna Inner Child terbentuk dari pengalaman pada saat kita masih anak-anak.
Inner Child merupakan sebuah bagian dari diri kita yang tidak ikut tumbuh pada saat kita dewasa, Inner Child ini terus bersembunyi di dalam ingatan kita ia selalu menggenggam erat setiap ingatan yang kita alami pada saat kita masih kecil baik itu pengalaman yang indah maupun buruk. Akan tetapi Inner Child yang sedang ramai dibicarakan beberapa orang ini merupakan sisi Inner Child yang memiliki sikap negatif seperti luka pada Inner Child kita dulu yang disangkut pautkan dengan sikap kita pada saat dewasa ini dan hal seperti itulah yang akan membuat kita menjadi pribadi yang susah untuk berhubungan dengan orang lain.
Apa sih penyebab luka dari Inner Child ?
Sebenarnya ada banyak yang mempengaruhi Inner Child kita terluka tetapi terkadang diri kita menganggapnya hanyalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak padahal hal tersebut dapat memengaruhi masa perkembangan diri kita.
Berikut merupakan salah satu penyebab yang dapat memengaruhi InnerChild:
- Kehilangan orang tua.
- Kekerasan fisik, emosional, atau seksual.
- Pengabaian atau ketidak-pedulian pada anak.
- Penyakit yang serius.
- Perundungan atau bullying.
- Terjadinya bencana besar yang pernah dialami.
- Perpecahan dalam keluarga.
- Ada anggota keluarga yang menyalahgunakan alkohol dan obat terlarang.
- Kekerasan yang terjadi di dalam rumah atau seringnya mendengar pertengkaran orangtua.
- Ada anggota keluarga yang memiliki gangguan mental.
- Hidup di pengungsian atau tempat yang mungkin tidak layak untuk dihuni.
- Terpisah dengan keluarga, keluarga inti maupun keluarga besar.
Apabila kita pernah mengalami hal serupa seperti kondisi yang ada di atas dan kita merasakan atau menghadapinya sendiri maka kemungkinan Inner Child yang ada pada diri kita sedang terluka.
Apa tanda bahwa Inner Child di dalam diri sedang terluka?
Jika kita merasa seakan akan dunia bukanlah tempat yang aman untuk kita tinggali dan cara kita melihat sekitar kita yang kita rasa tidak nyaman dan membuat kita merasa terus berwaspada memiliki kemungkinan bahwa ada trauma masa kecil yang mendalam pada diri kita dan melukai Inner Child kita. Contohnya seperti berikut:
- Merasa ada yang salah dengan diri kita.
- Selalu berusaha menyenangkan semua orang atau menjadi people pleaser, peoplepleaser adalah sebutan bagi seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang disekitarnya. People pleaser cenderung melakukan apapun agar orang lain tidak kecewa terhadap dirinya.
- Terkadang merasa senang jika bermasalah dengan orang lain.
- Susah move on dari orang lain.
- Seringkali merasa cemas jika dihadapkan dengan sesuatu yang baru.
- Merasa bersalah jika memberikan batasan atas diri kita kepada orang lain.
- Selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan atau nomor satu.
- Memiliki sikap perfeksionis.
- Sering kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas.
- Selalu mengkritik diri sendiri.
- Sering merasa malu saat menunjukkan perasaan atau tidak percaya diri.
- Malu dengan bentuk tubuh sendiri atau Insecure.
- Sering menaruh curiga kepada orang lain.
- Berusaha menghindari konflik dengan orang bagaimanapun caranya atau lari dari masalah.
- Merasa takut ditinggalkan atau takut sendirian.
Bagaimana cara mengatasi Inner Child yang terluka ?
- Memahami apa yang terjadi pada sisi anak-anak dalam diri kita.
Contohnya saat kita mengalami kekerasan fisik pada saat kecil mungkin menjadi penyebab berbagai masalah emosi yang kita rasakan pada saat kita tumbuh dewasa. Namun, sebagian lainnya penyebab luka pada masa kecil tidak mudah diidentifikasi. Maksudnya, kita sendiri tidak sadar dengan pengalaman masa kecil kita yang membentuk perasaan negatif pada saat ini yang tidak bisa kita jelaskan dengan kata-kata. Cara menyembuhkan luka tersebut yaitu dengan kita perlu mengetahui apa penyebab dari luka tersebut, jika kita merasa tidak bisa menemukan sendiri maka kita bisa meminta bantuan pada ahli profesional untuk mengatasi masalah ini.
- Menyayangi sisi anak-anak di dalam diri kita.
Mungkin pada saat kecil kita pernah mengalami kejadian traumatis yang menimbulkan perasaan ragu terhadap kasih sayang orang tua kita atau orang di sekitar kita. Oleh sebab itu, kita harus memberi rasa kasih sayang pada diri kita atau self love.
- Mencoba mendengarkan sisi anak-anak di dalam diri kita.
Kita bisa mendengarkan diri kita dahulu sebelum kita mendengar orang lain, dengan menghargai perasaan kita sendiri, memperhatikan Inner Child yang ada di dalam diri kita, mencoba untuk berkomunikasi dengan Inner Child yang ada dalam diri kita, memberi kasih sayang pada diri kita, menghargai diri kita sehingga kita perlahan bisa mengatasi luka mendalam yang selama ini kita pendam.
Setelah membaca apa yang tertulis di atas kita tidak boleh melakukan Self Diagnose seperti “Wah saya sepertinya ada gangguan mental nih”, “wah kayaknya aku gini deh” kita memang memiliki Inner Child dalam diri kita tetapi apa yang kita rasakan itu belum tentu Inner Child yang terluka. Nah jika kita merasa seperti itu coba kita pahami dan kenali dulu diri kita seperti apa jika memang kita merasa tidak bisa atau tidak mampu untuk menemukan jawaban dari apa yang kita cari maka cobalah untuk datang dan meminta bantuan pada ahli professional.
Referensi :
https://hellosehat.com/mental/inner-child/
https://www.alodokter.com/ini-tanda-dan-cara-untuk-berhenti-menjadi-people-pleaser