Oleh: Salsabiila Luthfiyah Adiibah
Pendidikan adalah pembelajaran mengenai pengetahuan dari suatu individu dengan memberikan petunjuk, riset dan edukasi untuk mencapai suatu kompetensi pada invidu lainnya. Pendidikan sangatlah penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Tanpa adanya pendidikan yang memadai, maka dapat dipastikan kebodohan dan kemiskinan akan merajalela pada suatu bangsa tersebut.
Seperti yang kita ketahui saat ini kondisi pendidikan di Indonesia terbilang masih kurang baik, hal ini disebabkan oleh rendahnya ekonomi pada sebagian besar masyarakat di Indonesia. Pun, aksi pemerintah terhadap banyak peserta bidikmisi yang tidak tepat sasaran saat ini menyebabkan kelumpuhan bagi para pelajar yang seharusnya mendapatkan hak mereka untuk menempuh tingkat pendidikan yang lebih baik.
Dengan keadaan ini pendidikan hanyalah sebuah angan-angan semata bagi masyarakat yang kurang mampu, serta mengakibatkan semakin banyaknya keterbelakangan pada masyarakat dalam aspek bidang pendidikan. Jika hal ini terus-menerus berlanjut dan tidak ada tindakan yang serius dari pemerintah maupun organisasi masyarakat, maka terciptalah generasi yang tumpul, bodoh dan ketertinggalan.
Krisis perekonomian yang semakin rancu menjadi permasalahan yang memprihatinkan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah saat ini, di sisi lain biaya pendidikan yang mahal dan semakin meningkat menyebabkan penurunan jumlah pelajar yang masuk pada instansi-instansi akademik tiap tahunnya.
IMM dalam hal ini tentu tidak memandang sebelah mata ataupun menutup mata dari permasalahan pendidikan Indonesia saat ini. Tentunya para kader IMM menanggapi serius problematika pendidikan yang menjadi isu saat ini, selaras dengan tujuan IMM yaitu “Mengusahakan Terwujudnya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan persyarikatan Muhammadiyah.”
Melihat keadaan masyarakat kini dan lingkungan sekitar, bahwasanya masih banyak masyarakat golongan bawah yang kurang memahami esensi dari sebuah kata “pendidikan”. Maka IMM melakukan beberapa pergerakan untuk masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat melihat, memahami, dan mengindahkan pentingnya dunia pendidikan bagi kehidupan bangsa.
Beberapa hal yang dilakukan oleh IMM untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain:
- Melakukan pembukaan donasi “Peduli Pendidikan Indonesia” untuk peserta didik yang kurang mampu
- Gerakan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberi pemahaman bahwa betapa pentingnya pendidikan
- Gerakan dari setiap kader untuk menyalurkan ilmu serta bakat kepada masyarakat sesuai jurusan yang diambil pada program studi masing-masing.
- Gerakan bidang IMMawati dalam pengarahan pemberdayaan wanita atau ibu-ibu, memberikan arahan bagaimana menjadi wanita yang multitalenta dan mewujudkan generasi wanita yang unggul dan berakhlak mulia, seperti kalimat syair yang berbunyi :
الأُمُّ مَدْ رَسَةُ الْأُوْلَى # إِذَا أَعْدَدْتَهَا أَعْدَدْتَ شَابّاً طَيِّبَ الْأَعْرَاقِ
“Ibu adalah madrasah(sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.”
Walaupun gerakan yang dilakukan IMM bukan merupakan pergerakan besar, namun dengan pergerakan-pergerakan kecil ini suatu hari dapat mengubah kemajuan pada bangsa dan tanah air Indonesia ini.
Pendidikan adalah gerbang utama untuk menciptakan generasi yang berpotensi tinggi berwawasan luas serta merdeka nan unggul. Dengan pendidikan yang mumpuni untuk seluruh pemuda pemudi Indonesia dapat mendorong keberhasilan menuju generasi emas pada tahun 2045 yang akan datang, maka demi terwujudnya tujuan ini bagi seluruh rakyat Indonesia seyogyanya untuk menjunjung tinggi esensi dari sebuah kata “pendidikan”.
IMM hadir untuk menciptakan kader-kader yang bertujuan menciptakan generasi mundzirul qoum dengan menerapkan amr ma’ruf nahyi munkar pada setiap gerakannya, yang mana hal ini merupakan pengimplementasian dari ayat-ayat Al-Qur’an berikut ini:
- Q.S. Ali Imran/3:104 yang berbunyi:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَعْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِج وَأُلٖئٓكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya: “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Makna dari ayat di atas adalah bahwasanya kita harus menjadi generasi yang mengawali dalam pergerakan kebaikan dan sebagai pengingat untuk mencegah dari segala keburukan yang akan datang nantinya. Barangsiapa yang melakukan kebajikan di muka bumi ini maka atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung. Wallahu Ta’ala A’lam Bisshowab.
- Q.S. Al-Baqarah/2:30
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Ayat di atas menjelaskan bagi kita semua untuk memulai pergerakan sebagai pelopor dan penggerak dari perubahan untuk pendidikan di Indonesia, bukan malah menjadi generasi perusak yang hanya mementingkan, memanfaatkan dan menikmati jabatan serta materiil tanpa rasa tanggung jawab terhadap umat manusia.
Dari kedua ayat Al-Qur’an diatas cukup untuk menyadarkan kita semua bahwasanya peran kita sebagai seorang pemuda bangsa haruslah membuka mata, hati dan pikiran untuk melihat keadaan sekitar kita. Bahwa dari setiap bahu kita telah dititipkan untuk menjadi pelita umat, maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Semoga dengan setiap gerakan perubahan yang dilakukan dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua.