Oleh: Nova Putraku Bintang (Ketua Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik PK IMM A.R. Fachruddin 2023-2024)
SEMARANG, IMMARFACHRUDDIN.UNIMUS.AC.ID – Modernisasi dalam suatu badan ataupun tingkatan organisasi tentu memiliki nilai untuk kemajuan organisasi baik internal maupun eksternalnya. Sesuai dengan namanya modernisasi adalah upaya kita untuk mewujudkan KOMISARIAT yang lebih maju dan mampu bersaing tak hanya didalam kampus tapi juga diluar lingkup universitas, namun apa jadinya jika cabang IMM Kota Semarang sendiri tidak memiliki gagasan modernisasi atau bahkan tidak mendukung karena ketidak selarasan atau perbedan pandangan dari mereka yang ada di atas.
Rekan-rekan sekalian perlu diingat adanya mereka adalah tentu dari kita sebagai pemilih terdahulu, mereka yang berada diaatas adalah mereka yang telah kita pilih atau dengan kata lain mereka itu ada karena suara yang kita sumbangan disaat pemilihan pada waktu itu. Bagaimana jadinya jika mereka yang telah kita pilih, mereka yang telah mendapat wewenang untuk mengawasi serta mengayomi kita sebagai anggota dari Komisariat tidak mendukung bahkan menolak hasil pemikiran, usaha, serta gagasan yang telah kita sampaikan sebagaimana bentuk dalam mewujudkan moderasi arus wacana gerakan yang dimana menjadi tuntutan dasar dalam upaya transformasi sosial menjadikan ideologi yang semula hanya sebagai nilai, menjadi dasar dalam ikut serta mengentaskan permasalahan yang objektif, dan atas dasar dari sebuah pergerakan untuk memajukan organisasi dan kualitas kader-kader yang ada didalamnya.
Modernisasi yang saya maksud disini adalah e-sport atau bisa dibilang cabang olahraga elektronik atau mungkin rekan-rekan mengenalnya dengan game online, namun perlu rekan-rekan ketahui e-sport ini tidak hanya di game online saja ada juga yang offline seperti PES, Mortal Combat, dan lain sebagainya.
Bagaimana bisa kita ingin dibilang melakukan modernisasi jika hal semacam ini saja tidak menjadi satu gagasan atau bahkan ditolak dan tidak diperkenankan untuk hadir didalam organisasi tersebut, saya pikir rekan-rekan sudah mengetahui niat serta tujuan dalam apa yang saya sampaikan disini. Pertama, Bidang Seni Budaya dan Olahraga Cabang Kota Semarang tidak mendukung modernisasi IMM dengan tidak adanya gagasan atau tawaran dalam mengembangkan minat dan bakat kader IMM. Kedua, Kemarin atau lebih tepatnya pada festival yang diadakan oleh Koordinator Komisariat Univeritas Muhammdiyah Semarang sebagai lembaga tinggi sebagai pangkal dari pergerakan seluruh Komsat yang ada di Unimus dengan tegas menolak adanya event e-sport, hal ini tentu saja mengundang bermacam-macam kritik karena sesuatu yang dengan jelas ingin memberdayakan, meningkatkan, serta menguatkan integrasi dari tiap-tiap kader yang memiliki niat dan juga bakat terhenti begitu saja, apakah karena ini hanya sekedar e-sport? Atau mungkin para pimpinan yang berada di Koordinator Komisariat beranggapan kalau e-sport hanya bermain game untuk kesenangan atau kepuasan pribadi saja?? jujur jika hal yang sedemikian itu benar maka saya rasa mereka ini sudah terlalu jauh meremehkan e-sport.
E-Sport dalam Prespektif Kepemimpinan dan Organisasi
Pada era saat ini game bukan lagi permainan yang dimainkan oleh anak-anak untuk kepuasan atau kesenangan pribadi melainkan game saat ini menjadi ajang kompetitif yang melibatkan anak-anak muda dan juga orang tua sekalipun, mungkin bisa kita ambil contoh kecil dari game Mobile Legend, dulu mungkin memang benar game ini hanya untuk kesenangan belaka namun lihatlah sekarang salah satu team dari Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsa dengan memenangkan kejuaran dunia M series pada tahun 2018 yaitu dari team Evos E-sport, dan juga ada Onic E-sport yang dua kali menjuarai MSC yaitu kejuaraan yang diikuti oleh team-team kuat dari seluruh belahan yang ada di Asia Tenggara. Jadi apakah e-sport bisa kita anggap remeh rekan-rekan sekalian? Setelah melihat betapa besarnya peluang yang ada didalam e-sport itu sendiri. Itu adalah salah satu dari sekian banyaknya contoh yang bisa saya bawa saat ini.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tentunya kita sebagai pemuda yang penuh akan semangat dalam perjuangan, dengan berbagai cara dan pandangan kita pasti memiliki jalan masing-masing dalam memperjuangkan nilai-nilai serta ideologi yang ada didalamnya mungkin e-sport ini bisa menjadi salah satu jalan dalam memperjuangkan ukhuwah islamiyah, penguatan ideologi, serta jalur dakwah melalui jalan ini, dalam e-sport sendiri kita diajarkan tak hanya caranya untuk menang namun untuk menang ada berbagai aspek dan bagian yang harus kita isi sebagai contoh harus ada pemimpin didalamnya, coach untuk latihan, head coach dalam pengambilan keputusan, analis untuk mengetahui titik lemah dan kuat dalam sebuah team dan permainan, shot caller dalam menjalankan sebuah strategi, rasa tanggung jawab yang tinggi, solidaritas, chemistery, momentum, keselarasan dalam team dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut tentu saja hanya bisa kita rasakan dan kita dapatkan jika kita terjun kedalamnya namun apabila kesempatan saja kita tidak punya karena keegoisan serta karena golongan tertentu yang meremehkan hal tersebut tentu saja hal tersbut hanya akan jadi angan bagi kita kader-kader yang memiliki semangat dalam modernisasi.
Saya yakin kita mampu untuk ikut bersaing dalam dunia e-sport itu sendiri karena jika dilihat dari SDM yang ada, ada banyak sekali kader dengan bakat dan minat dalam bidang ini, akan sangat disayangkan jika bakat dan minat mereka tidak bisa direalisasikan karna ketidak pahaman serta keegoisan yang membuat komisariat sulit untuk berkembang. Jika para pimpinan yang saya banggakan ini tidak bisa untuk merealisasikan hal ini dengan hormat saya Nova Putraku Bintang akan menyatakan sikap yaitu;
- Pimpinan Cabang IMM Kota Semarang dalam hal ini Bidang Seni Budaya dan Olahraga semestinya memiliki pemikiran modernisasi selaras dengan nilai-nilai ideologis IMM dan Muhammadiyah.
- Terus mendesak Pimpinan Cabang IMM Kota Semarang dan Koordinator Komisariat IMM Unimus sebagai Lembaga Tinggi untuk mendukung dan memberi izin secara legal (program kerja) berkelanjutan untuk E-Sport khusunya divisi Mobile Legend.
- Meminta agar pihak Pimpinan Cabang IMM Kota Semarang dan Koordinator Komisariat IMM Unimus sebagai Lembaga Tinggi menanggapi hal ini dengan serius.
- Meminta kepada pihak Pimpinan Cabang IMM Kota Semarang dan Koordinator Komisariat IMM Unimus sebagai Lembaga Tinggi untuk mengirimkan setidaknya 2 anggota untuk berdiskusi bersama kami sebagai bentuk atau langkah awal dalam keseriusan menanggapi hal ini.
- Ketika Pimpinan Cabang IMM Kota Semarang dan Koordiantor Komisariat IMM Unimus sebagai Lembaga Tinggi tidak mampu merealisasikan hal yang ada diatas, maka akan dibentuk team e-sport, dan Saya siap menjadi kepala bagian dari team tersebut.
Kami sangat mengharapkan dan menunggu keseriusan serta itikad baik dari Pimpinan Cabang IMM Kota Semarang dan Koordinator Komisariat IMM Unimus sebagai Lembaga Tinggi terhadap hal yang telah saya sampaikan diatas dengan baik, sekian dari apa yang bisa saya sampaikan berdasarkan keresahann yang kami rasakan saat ini, sekian terimakasih.
Semarang, 30 Desember 2023