Oleh : Nurul Inayah Tihurua
Adalah aku, gersang yang pada hujan kumerindu
Bersama kata-kata yang selama ini aku bisukan
Luapan rasa yang selalu berhasil aku bujuk.
Tapi tidak untuk kali ini
Sungguh menyedihkan kisahku
Menjejak kaki di atas harapan
Kemudian menanam benih yang tak pernah terguyur balas walau setetes.
Dan tumpuanku kini melemah
Akar-akar rasa mulai tercabut dari ambisi ingin memiliki
Kesalahannya di mataku meleburkan semua puji-kagum yang tertata rapi.
Sungguh terik kali ini mengerikan. Awan-awan yang biasa menyapa, kini terkesan menertawakan
Sepertinya ruang ini sudah tak lagi bersahabat.
Aku akan beranjak
Tapi biar kusisakan jejak, agar kau tahu aku pernah berdiri lama, menanti.
…