Oleh : Kdl_pcg (Mahasiswa Umum)
Fanatisme atau fanatik adalah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran (politik, agama, dan sebagainya). Dalam masyarakat Indonesia banyak sekali dari mereka yang tanpa sadar fanatik terhadap satu hal. Pada kesemapatan kali ini mungkin yang akan saya sampaikan terkait fanatik terhadap K-POP. Banyak sekali kaum hawa yang mengidolakan para idol dari negara Korea ini. Berbagai macam alasan mereka mengidolakan K-POP ini mulai dari wajah mereka yang tampan, suara mereka, tarian mereka, dan masih banyak lainnya.
Terkadang ketika seorang yang sudah fanatik bisa saja tidak menyadari bahwa dirinya sedang fanatik. Dalam beberapa kasus fanatik terhadap K-POP banyak dari kaum hawa yang ber statement bahwa mereka tidak fanatik. Ya mungkin mereka memang tidak, tetapi jika kita melihat para fans K-POP ini banyak dari mereka yang rela mengumpulkan uang hanya untuk membeli beberapa barang yang berhubungan dengan para K-POP. Terkadang barang yang mereka beli ini memiliki nilai rupiah yang cukup mahal. Nah, ini merupakan salah satu bentuk pemborosan ya bisa dikatan salah satu bentuk fanatik.
Barang – barang yang mereka beli terkadang hanya sebatas pajangan untuk memuaskan diri mereka sendiri. Bukan hanya membeli barang saja ada beberapa dari mereka yang rela menghabiskan waktunya sehari penuh mungkin untuk menonton film mereka ataupun video yang berkaitan tentang K-POP ini. Ketika idola mereka dihina ataupun mereka di berikan pembelajaran terkait fanatik yang berlebihan banyak dari mereka yang bahkan mengatakn tidak fanatik dan juga menyebutkan saya masih shalat kok.
Mungkin temen – temen bisa melihat di postingan instagram ada salah satu akun media yang mungkin menurut saya mendidik agar tidak terjadinya fanatik yang berlebihan terhadap K-POP malah akun media ini di serang balik oleh para K-POP. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk fanatik. Ada juga yang membuat video pendek mengatakan bahwa saya tidak pernah menghina idola kalian kenapa kalian menghina idola kami. Yang perlu kita ketahui bahwa jangan sampai kita berlebihan terhadap suatu hal.
Pada masa ini bukan hanya idola saja atau perseorangan yang dapat menyebabkan fanatik, bahkan organisasi juga dapat menyebabkan fanatik. Pada saat ini banyak organisasi yang tumbuh dan berkembang. Berbagai organisasi yang tumbuh dan berkembang pada masa saat ini memiliki banyak tujuan dan ranah gerak mereka sendiri. Pada saat ini Muhammadiyah adalah salah satu organisasi terbesar kedua yang ada di Indonesia.
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang meng implementasikan Islam wasathiyah. Dimana Islam Wasathiyah adalah keberislaman yang moderat dalam pengertian tidak ekstrem (ghuluw). Wasathiyah adalah keberislaman yang tetap berpijak pada teks dengan pemahaman dan pengamalan yang kontekstual dan membumi, tetap dalam kerangka yang sesuai dengan masyarakat dan budaya Indonesia. Pernyataan ini bahwa Muhammdiyah meng implementasikan Islam wasathiyah atau Muhammadiyah adalah organisasi yang moderat sudah sering di sampaikan oleh para pendakwah dari kalangan Muhammadiyah sendiri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) moderat yaitu kecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah. Mungkin yang mudah kita ketahui dalam konsep ini dimana Muhammadiyah tidak membeda bedakan permasalahan beasiswa di perguruan Muhammadiyah. Dimana seorang mahasiswa yang bukan kader dan aktivis Muhammadiyah juga bisa mendapat beasiswa dari Muhammadiyah dengan beberapa syarat tertentu. Hal ini juga serupa dengan aktivis dari kalangan Muhammadiyah yang menjadikan Muhammadiyah sangat baik terhadap siapapun. Dalam urusan agama juga Muhammadiyah tidak hanya menganut 1 madzhab melainkan mencari yang lebih kuat terkait masalah yang dibahas.
Konsep Muhammadiyah yang seperti ini terkadang menjadi salah pemahaman oleh beberapa orang. Mereka terkadang meyakini bahwa Muhammadiyah lah yang memang organisasi pertengahan. Dalam hal ini Muhammadiyah hanya berusaha untuk mengamalkan konsep moderat atau pertengahan yang di tafsirkan oleh para pimpinan Muhammadiyah dan bahkan sudah dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan sendiri. Terkadang banyak dari para pimpinan cabang atau ranting yang seakan akan fanatik terhadap Muhammadiyah itu sendiri.
Yang sering terjadi adalah ketika mereka menyalahkan suatu hal yang di anggap sebagai tradisi oleh organisasi lain. Mereka yang fanatik menyalahkan bahwa hal tersebut tidak ada tuntunannya dan tidak memiliki dasar. Padahal organisasi lain ketika melakukan hal tersebut juga memiliki dasar sendiri dan kita tidak dapat menyalahkannya hanya dengan argumen kita yang sangat subjektif. Mereka yang fanatik bisa saja ketika melihat organisasi yang lain melakukan suatu hal yang ternyata tidak ada di Muhammadiyah mereka langsung menyalahkan.
Padahal ketika kita dengan mudahnya menyalahkan suatu hal, itu merupakan bentuk bahwa kurangnya ilmu kita atau minimnya ilmu kita sendiri. Banyak dari mereka yang fanatik tiba – tiba dapat menggurui suatu hal yang mereka saja belum memiliki ilmuya. Mereka yang fanatik akan gampang menyalahkan ketika hal tersebut tidak ada dalam Muhammadiyah itu sendiri. Mereka yang fanatik terkadang juga dengan mudahnya menyimpulkan hal yang tidak ada di Muhammadiyah itu adalah bid’ah. Padahal konteks bid’ah ini sendiri sangatlah rinci.
Nah, hal tersebut merupakan salah satu bentuk buruknya fanatik. Padahal organisasi Muhammadiyah itu sendiri megajak kepada kita untuk menjadi baik sesuai yang di ajarkan Nabi Muhammad dan juga Al-Qur’an. Suatu hal yang baik akan menjadi buruk ketika berlebihan, yaitu fanatik. maka dari itu Allah dengan tegas mengatakan :
“Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”. (Qs Al Ma’dah :77)
Maka dari itu teman – teman janganlah kita mudah fanatik terhadap suatu hal apapun. Boleh kita menyukai suatu hal tapi janganlah hal tersebut menjadi berlebihan.