Oleh: Muhammad Sayyidin Jaya Negara (Kabid RPK PK IMM A.R Fachruddin 2020/2021)
Syukur alhamdulillah kita dapat berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan, bulan yang dinanti-nanti umat muslim tidak hanya di indonesia namun juga di seluruh penjuru dunia. Salah satu faktornya adalah pada bulan yang mulia ini semua amal ibadah akan dilipatgandakan balasannya. Dan kita akan merasakan nuansa beribadah yang berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya. Terkhusus ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjalankan salah satu rukun Islam yaitu ibadah puasa. Maka dari itu mari besama-sama kita sambut kedatangan bulan suci ini dengan penuh kegembiraan seraya mengucapkan Marhaban ya Ramadhan.
Pengertian Shiyam (Puasa)
Shiyam menurut bahasa ialah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual suami isteri, dan segala yang membatalkan sejak dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah. Dalil yang mendasari ibadah puasa sering kita baca dan jumpai yakni dalam Q.S. Albaqarah ayat 183
Allah SWT berfirman; “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Perkaderan ikatan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh kader dalam kehidupan baik bersama ikatan ataupun ketika sudah berada di luar struktur ikatan. Sistem perkaderan ikatan secara filosofis merupakan penerjemahan perkaderan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw, yakni dengan menanamkan nilai-nilai Islam secara kaffah dan mengubah kesadaran sehingga timbul kesadaran al syaksiyah faal fadli (hablum minallah dan hablum minannas). Proses perkaderan yang demikian merupakan kristalisasi kader, sedangkan kaderisasi dengan melaksanakan proses tujuan IMM adalah untuk membentuk akademisi Islam yang berakhlak mulia untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
Dalam perkaderan ikatan teridiri dari perkaderan utama, khusus, dan pendukung. Target perkaderan utama adalah terinternalisasikan nilai-nilai perjuangan visi dan misi IMM dan sekaligus terciptannya kader pimpinan yang memiliki kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan level/tingkatan kepemimpinan masing-masing. Sementara target perkaderan khusus diproyeksikan pada terbentuknya pengelola perkaderan (instruktur) yang profesional. Sedangkan target perkaderan pendukung adalah meningkatnya kualitas sumber daya kader menurut minat, bakat, propesi, keterampilan dan keahlian pada bidang tertentu (Sistem Perkaderan Ikatan, 2011).
Perkaderan Mandiri Kader IMM melalui Ibadah Puasa
Tatkala berbicara perkaderan IMM maka tidak bisa lepas dengan unsur yang ada didalam proses kaderisasi diantaranya ada peserta dan instruktur. Peserta melalui ibadah puasa akan ditempa, diupayakan untuk menjadi lebih cerdas, lebih dewasa, lebih berakhlak mulia, dan lebih siap menghadapi persoalan-persoalan baik individu maupun organisasi. Sementara itu Instruktur perkaderan menjadi sangat istimewa karena langsung oleh Allah SWT sebagai Master of Training (MoT) sekaligus Observer karena Allah sendiri yang akan menilai dan memberi pahalanya.
Pada momentum inilah orang-orang beriman termasuk kader IMM diwajibkan untuk berpuasa pada siang hari dengan tidak makan dan minum, menahan hasrat seksual, dan menjauh dari hal-hal yang membatalkan puasanya, disamping juga disunnahkan untuk banyak membaca Al Qur’an, berdzikir, menuntut ilmu, dan melaksanakan sholat taraweh atau qiyamul lail di malam hari.
Selain itu, kita juga diajarkan untuk peka terhadap keadaan sekitar. Bagaimana kemudian harus mampu merasakan kehidupan sehari-hari kaum mustadh‘afin. Kita dianjurkan mengeluarkan zakat, infaq dan shadaqoh, melatih kesabaran, keikhlasan, menyambung tali sillaturahmi, menjauhkan diri dari perbuatan dosa seperti iri hati, dengki, sombong, mencela dan merendahkan orang, dsb. Perkaderan di bulan puasa memberikan model kaderisasi yang tidak hanya aktif, interaktif, kreatif dan menyenangkan, tapi juga menumbuhkan sikap sosial yang tinggi.
Oleh karena itu, ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang lain selama bulan ramadhan sebenarnya bisa dijadikan wahana perkaderan atau menempa diri bagi kader IMM dalam usaha internalisasi sekaligus implementasi nilai-nilai IMM yakni religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.
Daftar Referensi
Sistem Perkaderan Ikatan, 2011
Fatwa Tarjih Muhammadiyah
suaramuhammadiyah.id